SEMARANG (SUARABARU.ID)– Jambore Penyuluh Anti-Korupsi Seluruh Indonesia dan Ahli Pembangunan Integritas (PAKSI-API) Tingkat Nasional, akan diselenggarakan di Jawa Tengah, Jumat-Minggu (20-22/5/2022).
Diharapkan, jambore ini tidak hanya sekadar seremonial belaka, tetapi ada proses edukasi yang benar-benar dirasakan seluruh komponen masyarakat.
Hal itu disampaikan Pembina Komisi Penyuluh Antikorupsi (Kompak) Jateng, Kunto Nugroho, usai menemui Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di kantornya, untuk menyampaikan kesiapan Jambore PAKSI-API Tingkat Nasional, Selasa (17/5/2022).
BACA JUGA: Nakes Honorer di Brebes Tuntut Diangkat jadi PPPK
”Rencana penyelenggaraan jambore ini sudah kami sampaikan kepada gubernur, dan berharap agar even ini tidak sekadar seremonial saja, tetapi betul-betul ada proses edukasi yang bisa dirasakan seluruh komponen,” kata Kunto.
Dijelaskan pula, jambore ini merupakan keinginan bersama. Bukan hanya dari Kompak saja, melainkan seluruh stakeholder yang terlibat, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pemerintah Provinsi Jateng, dan Pemerintah Kota Semarang.
Kegiatan itu akan diikuti sekitar 140 peserta, terdiri dari 70 perwakilan komunitas atau forum dari luar Jateng, dan 70 perwakilan dari Jateng. Ratusan peserta itu akan mengikuti seluruh agenda yang diselenggarakan selama tiga hari. Selain itu juga, ada peserta dari Inspektur Provinsi se-Indonesia, Inspektur Kabupaten/Kota se-Jateng.
BACA JUGA: Perlunya Pembenahan Tata Kelola Penanggulangan Penyakit Langka
”Pesertanya dari seluruh Indonesia. Ada penyuluh antikorupsi, Inspektur Provinsi se-Indonesia, Inspektur Kabupaten/Kota se-Jateng, dan ahli pembangunan integritas yang tersertifikasi dari KPK. Nanti akan ada komitmen dengan banyak aksi dalam satu tujuan, Indonesia tidak korupsi,” jelasnya.
Jambore Nasional ini juga akan melibatkan kepala sekolah dan pelajar, sebagai salah satu sasaran kegiatan. Berbagai kegiatan penyuluhan antikorupsi dengan pelajar dan kepala sekolah, juga sudah disiapkan. Di antaranya, ada dongeng integritas, lomba poster digital, dan beberapa lainnya.
”Pelajar dan kepala sekolah merupakan sasaran kegiatan. Untuk pelajar nanti ada lomba dongeng integritas, lomba poster digital, juga berbagai peran di pendidikan, termasuk kepala sekolah. Untuk pelajar SMP ada, pelajar SMA ada, kepala sekolah juga digarap. Forumnya beda-beda,” papar Kunto lagi.
BACA JUGA: 2022, Kasus Stunting di Kebumen Turun 3 Persen
Ganjar saat menerima tim Kompak menyampaikan, salah satu mimpi dan harapannya adalah, pendidikan antikorupsi bisa masuk dalam kurikulum pengajaran di sekolah. Bentuknya tidak harus satu mata pelajaran khusus, tetapi bisa melalui kegiatan-kegiatan yang dapat menumbuhkan sikap antikorupsi sejak dini.
”Mimpi saya itu, ada pelajaran antikorupsi di sekolah. Tidak harus menjadi mata pelajaran khusus. Bisa lewat kegiatan lain atau ekstrakurikuler,” harapnya.
Dia sendiri sudah memberikan contoh nyata dalam menanamkan sikap antikorupsi sejak usia dini. Misalnya, saat peringatan hari antikorupsi, dia membuatkan panggung untuk para pelajar menyampaikan pendapat.
BACA JUGA: 5.000 Orang Hadiri Pengajian Akbar KH Anwar Zahid di Masjid Bani Ahmad
Dia juga menantang para pelajar untuk menjadi agen antikorupsi di sekolah masing-masing, dan berani melaporkan apabila terjadi tindak korupsi di sekolahnya.
Terkait pelajar sebagai agen antikorupsi itu, Ganjar juga menggandeng forum OSIS SMA se-Jateng. Respons dari para pelajar pun bagus, untuk mengampanyekan antikorupsi, mulai dari lingkungan terdekatnya.
Riyan