SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi secara resmi mewakili Pemerintah Kota Semarang menerima 1.155 CPNS ( calon pegawai negeri sipil ) yang terpilih dari 21.821 pelamar di tahun 2021.
Menariknya di antara lebih dari seribu CPNS yang diterima tersebut terdapat 11 CPNS penyandang disabilitas yang diterima oleh Pemkot Semarang melalui jalur formasi khusus. Adanya CPNS penyandang disabilitas itu pun disebut sebagai bagian komitmen dalam membangun kota yang inklusif.
Secara detail, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut menerangkan jika 11 CPNS penyandang disabilitas tersebut akan bertugas pada 6 organisasasi perangkat daerah di Pemerintah Kota Semarang.
“Jadi ada 4 di Dinas Sosial, 3 di Diskominfo, lalu masing – masing 1 orang di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, serta Dinas Arsip dan Perpustakaan,” katanya.
Hendi sendiri berharap diterimanya 11 CPNS dari kelompok masyarakat penyandang disabilitas itu dapat lebih mendukung pengambilan kebijakan pembangunan dan pelayanan di Pemerintah Kota Semarang, dalam mendorong ibu kota Jawa Tengah menjadi wilayah tinggal yang inklusiv.
“Salah satu harapannya melalui sedulur – sedulur ini Pemerintah Kota Semarang bisa melakukan pembangunan dan pelayanan dari semua sisi, sehingga no one left behind (tidak ada yang yang tertinggal),” katanya belum lama ini.
Sementara itu dalam pengarahannya di Balai Merapi PRPP Kota Semarang, Hendi meminta agar 1.155 CPNS yang diterima dapat memberi warna baru di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Hal itu ditekankannya mengingat seluruh CPNS yang diterima masuk dalam kategori generasi millenial.
“Saya harap dari anak – anak muda yang ada hari ini bisa muncul gagasan, ide kreatif dan inovatif yang out of the box. Hadirkan wawasan dari sudut pandang yang berbeda agar Pemkot Semarang bisa semakin menyempurnakan pembangunan dan pelayanan,” katanya.
Secara khusus Hendi juga mengungkapkan jika sistem kerja di Pemerintah Kota Semarang mungkin tidak seperti yang dibayangkan pada umumnya. Sehingga meminta untuk para CPNS bisa segera menyesuaikan diri.
“Pemkot Semarang bukan Batalyon 715 yang masuk jam 7 lalu pulang jam 3 sore. Pemkot Semarang adalah Batalyon yang masuk jam 7, pulangnya sampai pekerjaan selesai. Untu itu saya harap panjenengan bisa segera nge-tune dengan pola kerja di Pemerintah Kota Semarang,” katanya.