blank
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Mahavihara Mojopahit, Mojokerto, Sabtu (15/1).

MOJOKERTO (SUARABARU.ID- Hujan deras tak menghalangi antusias masyarakat menyambut kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Mahavihara Mojopahit, Mojokerto, Sabtu (15/1). Mereka rela basah demi bisa melihat secara dekat dan berfoto bersama Ganjar.

Mahavihara Mojopahit memang ramai hari itu. Selain memang menjadi tempat wisata, Vihara yang terkenal dengan patung Budha tidur itu sedang merayakan peringatan ulang tahun ke-32. Ganjar hadir untuk memenuhi undangan pengelola Vihara dan meramaikan acara ulang tahun itu.

“Selamat datang mas Ganjar, terimakasih sudah meluangkan waktu untuk datang ke sini,” kata Rudy Budiman, Ketua Yayasan Lumbini yang menaungi Mahavihara Mojopahit.

Ganjar nampak akrab ngobrol bersama pengurus yayasan, para Bhante dan tokoh-tokoh agama lain di acara itu. Bahkan, Ganjar tak segan berjalan beriringan dan memayungi Bhante Viryanadi, sesepuh sekaligus pendiri Vihara Mojopahit. Mereka kemudian menyapa sejumlah masyarakat dan pedagang yang ada di sekitar Vihara.

Saat hendak masuk ke dalam Vihara, Ganjar disambut tarian tradisional Mojopahit. Ia juga diberi pakaian khas Mojopahit lengkap dengan ikat kepala. Selama diajak berkeliling, Ganjar tak luput dari kerumunan massa. Mereka yang didominasi emak-emak itu, berebut mendekat dan minta foto ke Ganjar.

“Pak Foto pak, wah ganteng tenan yo. Pak aku mencintai salah satu wargamu,” teriak mereka.

Ganjar dengan ramah meladeni. Meski begitu, tak semua bisa mendekat karena mereka saling mendesak untuk berfoto bersama.

“Iya, saya itu besok mau kondangan ke Surabaya. Sudah lama saya diundang untuk mampir ke sini, jadi ya mampir saja. Ternyata tempatnya bagus, wisatanya juga bagus,” kata Ganjar.

Dan tempat itu lanjut Ganjar bukan tempat sembarangan. Sejarah Trowulan merupakan sejarah yang dahsyat tentang kejayaan Majapahit.

“Ingat Trowulan pasti ingat Hayamwuruk dan patihnya, Gadjah Mada. Pesan yang ingin diberikan adalah bagaimana Sumpah Palapa untuk mempersatukan Nusantara. Kalau sekarang, ya mempersatukan Indonesia,” jelasnya.

Saat Hayamwuruk memimpin didampingi Gadjah Mada, Mojopahit lanjut Ganjar menjadi kerajaan kuat. Pemerintahannya perhatian pada rakyat kecil, tegas dan membangun pertanian dengan baik.

“Artinya negara agraris sudah terwujud pada saat itu, kita generasi selanjutnya bisa mempelajari. Akankah Indonesia kembali bisa sehebat Mojopahit? Pasti bisa, karena sejarahnya ada di sini,” pungkasnya.

Sementara itu, Bhante Viryanadi mengatakan sangat bahagia Ganjar datang saat perayaan ulang tahun Mahavihara Mojopahit. Menurutnya, perayaan ulang tahun kali ini terasa lengkap dengan kedatangan orang nomor satu di Jawa Tengah itu.

“Tentu merasa bangga, merasa senang. Pak Ganjar itu kan sosok yang sangat peduli pada sesama. Saya melihat mas Ganjar toleransinya kuat sekali, kebangsaannya dan kebhinekatunggalikaannya juga bagus,” katanya.

Bhante juga sepakat dengan Ganjar agar generasi penerus saat ini berjuang mengembalikan kejayaan Mojopahit di Indonesia.

“Saya mengharapkan mas Ganjar bisa memikirkan kembalinya kejayaan Mojopahit seperti dulu,” pungkasnya.

Muha