“Secara umum, pada periode 17 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022, KAI telah melayani 145.155 pelanggan KA Jarak Jauh dan KA Lokal atau rata-rata 8.539 pelanggan per hari. Okupansinya mencapai 30% dari kapasitas yang tersedia yaitu sebanyak 483.816 tempat duduk,” katanya, Senin (3/1/2022).
Kris lebih jauh mengatakan, KAI terus konsisten menjalankan protokol kesehatan dengan ketat guna mencegah penyebaran covid-19 melalui transportasi kereta api. KAI memastikan hanya pelanggan yang benar-benar memenuhi ketentuan yang boleh berangkat naik KA pada masa Nataru ini sesuai dengan regulasi pemerintah.
Adapun total pelanggan yang ditolak berangkat pada periode 17 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 ada sebanyak 3.116 pelanggan. Rinciannya adalah belum vaksin kesatu dan kedua 361 pelanggan, pelanggan usia di bawah 12 tahun belum PCR 662 pelanggan, dan tidak antigen 2.082 pelanggan.
Kris mengatakan, mulai 3 Januari 2022, KAI kembali menerapkan aturan bagi pelanggan Kereta Api sesuai SE Kemenhub Nomor 97 Tahun 2021, setelah sebelumnya menerapkan SE Kemenhub No 112 Tahun 2021 yang berlaku hingga 2 Januari 2022.
Adapun persyaratan untuk KA jarak jauh adalah vaksin minimal dosis pertama. Jika belum dapat divaksin karena alasan medis, dapat menyertakan surat keterangan dari dokter spesialis atau dokter rumah sakit pemerintah sebagai pengganti vaksin.
Selain itu, calon penumpang wajib menunjukkan hasil negatif Rapid Test Antigen 1×24 jam. Khusus pelanggan berusia di bawah 12 tahun, tidak wajib vaksin, namun harus menunjukkan hasil negatif Rapid Test Antigen 1×24 jam dan didampingi orang tua.
Sementara itu, untuk KA lokal persyaratannya adalah vaksin minimal dosis pertama. Jika belum dapat divaksin karena alasan medis, dapat menyertakan surat keterangan dari dokter spesialis atau dokter rumah sakit pemerintah sebagai pengganti vaksin.
“Khusus pelanggan berusia di bawah 12 tahun, tidak wajib vaksin namun harus didampingi orang tua. Layanan KAI pada masa libur akhir tahun 2021 berjalan dengan lancar dan tertib. Seluruh pelanggan juga menerapkan protokol kesehatan baik di stasiun maupun selama perjalanan,” katanya.
Hery Priyono