blank
Bupati Jepara Dian Kristiandi saat menerima Kepala BPS Jepara Manggus Suryono

JEPARA (SUARABARU.ID) – Badan Pusat Statistik (BPS) Jepara menyampaikan Berita Acara Resmi Statistik tentang Kemiskinan, Ketenagakerjaan, dan Indek Pembangunan Manusia (IPM) kepada Bupati Jepara pada hari Selasa (14/12-2021).

Penyampaian data dan serah terima dokumen ini dilakukan oleh Kepala BPS Jepara, Manggus Suryono dan diterima langsung Bupati Jepara Dian Kristiandi di Ruang Vidcon Bupati.

Berdasarkan data yang disampaikan BPS, penduduk miskin di Jepara meningkat menjadi 94200 orang.

Kepala BPS Jepara Manggus Suryono menyampaikan warga miskin di Jepara mengalami kenaikan dari tahun 2020 sebanyak 91,14 ribu orang dan  pada tahun 2021 menjadi 94200 orang. “Tahun ini memang ada kenaikan sebesar 0,27 persen. Tahun 2020 angkanya 7,17 persen. Tahun 2021 ini angkanya 7,44 persen. Kenaikannya mencapai 4,08 ribu orang miskin,” terangnya.

Tren perkembangan penduduk miskin di Jepara cenderung mengalami penurunan. Hal ini terjadi sejak 2011 hingga 2019 baik dari segi jumlah maupun persentase. “Sejak tahun 2020 hingga 2021 terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin,” ujar Manggus.

Menurutnya, meski angka kemiskinan naik, ternyata Jepara menempati posisi ketiga kabupaten/kota di Jawa Tengah dengan kenaikan terendah. Tingkat kemiskinan Jepara berada para peringkat ketiga se Jawa Tengah setelah Semarang dan Magelang merupakan sebuah pencapaian.

Manggus menambahkan, berdasarkan angka tersebut, BPS memberikan sejumlah rekomendasi kepada Bupati Jepara untuk menekan laju angka kemiskinan. Caranya yaitu membuat program-program strategis yang menyasar langsung kepada warga yang benar-benar miskin. Tujuannya agar angka kemiskinan di Jepara berkurang.

Selain itu, angka pengangguran terbuka (TPT) di Jepara pada 2020 tercatat sebanyak 66.115 orang. Hal ini bisa terwujud kalau semua Perangkat Daerah bergerak dalam pengentasan kemiskinan. “Apalagi sekarang ada program satu perangkat daerah satu desa pendampingan. Setiap OPD harus bergerak bersama-sama. Tapi dikoordinir olehTim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD),” papar Manggus

Sementara itu, Bupati Jepara Dian Kristiandi mengaku bangga dengan hasil yang disampaikan oleh BPS Jepara. Masa pandemi Covid-19 mengubah tatanan ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan sebagainya itu lumrah. Walaupun kemudian angka kemiskinan meningkat, namun pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menekannya.

Bupati Jepara menyatakan, masyarakat Jepara patut berbangga angka kemiskinan Jepara masih terendah di Jawa Tengah para peringkat ketiga setelah Semarang dan Salatiga.

Pihaknya akan terus berkomitmen mengatasi masalah kemiskinan di Jepara. Tentunya dengan melibatkan stakeholders. “Persoalan kemiskinan itu tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Tapi harus ada kesepakatan dan upaya bersama, agar kemiskinan di Jepara terus berkurang,” pungkasnya.

Hadepe