blank
Tim Tenaga Profesional KSP melakukan verifikasi lapangan ke SMK Negeri 1 Tengaran danSMK Negeri 1 Bancak di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (17/11/2021) untuk meninjau inovasi link and match yang dilakukan kedua sekolah dengan industri garmen. Foto: Ant

JAKARTA (SUARABARU.ID) – Kantor Staf Presiden (KSP) mengapresiasi inovasi link and match yang dilakukan SMK Negeri 1 Tengaran dan SMK Negeri 1 Bancak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, dengan industri garmen sebagai salah satu wujud pendidikan vokasi.

Tenaga Ahli Utama KSP Agung Hardjono menyampaikan berdasarkan laporan bahwa serapan lulusan dari kedua sekolah tersebut hampir mencapai 100 persen dengan kurikulum dan standar praktik yang sudah disesuaikan kebutuhan industri.

“Kunjungan KSP ke SMK itu dalam rangka persiapan piloting pembentukan ekosistem industri garmen dengan SMK di wilayah Semarang Raya,” kata Agung Hardjono dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

Link and match antara sekolah dengan industri, kata Agung, bukan hanya sekadar tanda tangan memorandum of understanding (MoU), namun menyangkut tentang tata laksana pembelajaran di sekolah mulai dari sinkronisasi kurikulum, setting tempat praktik, memberi hibah peralatan, hingga menjadi guru tamu.

“SMK dengan prodi tata busana sebenarnya tidak terlalu diminati, tetapi kedua sekolah ini dapat mengubah mindset masyarakat dan menjadi sekolah unggulan yang diminati banyak orang,” tambahnya.

Di sisi lain KSP mengimbau Kemendikbudristek, khususnya Direktorat SMK dan Dinas Pendidikan Provinsi untuk memberikan pendampingan kepada sekolah vokasi agar dapat mengaplikasikan program link and match dengan optimal.

Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Ainur Rojik menyampaikan harapan agar semua yang diimplementasikan  SMK pusat keunggulan dapat diwariskan kepada sekolah lain sehingga banyak industri yang melirik dan berminat membangun kerja sama.

Ant