MAGELANG (SUARABARU.ID) – Kendati Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah level 1, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Magelang terus melakukan tracing atau pelacakan kontak erat pasien Covid-19.
Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan kasus aktif yang bisa menyebabkan terjadinya gelombang 3 penyebaran penyakit tersebut.
Wali Kota Muchamad Nur Aziz mengatakan, berdasarkan laporan Dinas Kesehatan (Dinkes), tracing menjadi indiktor penanganan Covid-19 yang perlu diperhatikan, terutama di kalangan anak-anak atau pelajar.
‘’Dari semua parameter hanya satu yang harus dijaga yaitu tracing, harus memadai. Maka pakai uji petik, karena dari pusat masih terbatas. Yang dikhawatirkan dari anak-anak karena (penyebaran Covid-19) kurang terdeteksi,’’ katanya di depan rapat penanganan Covid-19 bersama Forkopimda Kota Magelang, di Aula Adipura Kencana, kemarin.
Menurutnya, beberapa waktu terakhir tidak ada tambahan kematian maupun kasus aktif Covid-19 baru.
Dirinya meminta uji petik tracing menyebar di seluruh kecamatan, terutama terhadap pelajar yang sedang melaksanakan pembelajaran tatap muka PTM).
Berikutnya hal yang juga perlu diperhatikan adalah mobilitas warga yang mulai meningkat beberapa waktu terakhir.
Bukan tidak mungkin, pihaknya akan melakukan penyekatan akses jalan protokol, maupun memberlakukan ganjil/genap plat kendaraan bermotor untuk mengkontrol mobilitas warga.
‘’Masalah mobilitas warga ini sekarang sudah luar biasa. Harus diperhatikan lagi, entah nanti kita akan pakai barikade atau ganjil/genap,’’ tegasnya.
Selanjutnya, aktivitas wisata juga harus dikontrol mengingat pada PPKM level 1 ini sejumlah obyek wisata di Kota Magelang sudah dibuka.
Azis berkoordinasi dengan Polri/TNI untuk membentuk satgas khusus dalam rangka mengawasi aktivitas wisata di wilayah ini.
Wakil Wali Kota KH M Mansyur menerangkan, protokol kesehatan (prokes) Covid-19 harus tetap ditekankan di tengah masyarakat melalui berbagai media, seperti spanduk atau banner.
‘’Kita jangan bosan mengimbau masyarakat untuk prokes, di tempat kerumunan harus ada spanduk/banner yang berisi kewaspadaan terhadap Covid-19,’’ pinta KH M Mansyur yang Pengasuh Ponpes Sirojul Huda, Wates, Kota Magelang.
Dia menuturkan, peringatan itu dapat dipasang di tempat-tempat ramai, termasuk di tempat ibadah. Karena dirinya melihat masyarakat sudah mulai kendor menerapkan prokes pencegahan virus corona.
‘’Sekarang kita sudah PPKM Level 1, kegiatan masyarakat sudah ramai, perlu tetap ada peringatan. Termasuk di tempat ibadah, di masjid, gereja, pura, vihara dan lainnya. Sekarang masyarakat tampak santai-santai saja, padahal masih khawatir terutama akhir Desember 2021. Jangan sampai ada peningkatan kasus yang signifikan,’’ ungkapnya.
Penulis : Prokompim/Pemkotmgl
Editor : Doddy Ardjono