BLORA (SUARABARU.ID) – Memasuki musim penghujan dan musim tanam I tahun 2022, petugas Operasi dan Pemeliharaan (OP) makin kompak dan giat dalam pemeliharaan jaringan daerah irigasi (DI) di wilayah Kabupaten Blora.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Ir Samgautama Karnajaya, MT melalui Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Wilayah I, Surat, ST, MT menyampaikan petugas OP tersebut dengan penuh kesadaran, tanggung jawab dan semangat gotong royong melakukan kegiatan pemeliharaan irigasi memasuki musim penghujan tahun ini.
“Tetap jalan. Petugas OP makin giat dan kreatif. Kami terima laporan kegiatan seperti pembersihan sampah dan rumput di saluran irigasi,” kata Surat, di Blora, Kamis (4/11/2021).
Surat menyebut, baru-baru ini telah dilakukan apel bersama para petugas OP bendung dan irigasi dalam rangka siaga banjir. “Apel dalam rangka siaga banjir telah dilaksanakan hari Minggu tanggal 31 Oktober 2021 di bendung Kidangan Jepon,” jelas Surat.
Dikatakannya, setiap seminggu sekali semua petugas OP wilayah SDA 1 yang ada di wilayah barat, tengah dan timur senantiasa mengadakan giat OP bersama, baik di area Bendung maupun saluran irigasi.
“Hal itu dilaksanakan dalam rangka persiapan musim tanam I tahun 2022 untuk memastikan kondisi saluran irigasi dapat berfungsi optimal dalam mendistribusikan air irigasi,” ucap Surat.
Sedangkan kegiatan giat bersih di area Bendung dilakukan dalam rangka siaga menghadapi musim hujan untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya banjir.
“Untuk itu kebersihan area Bendung dari sampah banjir kiriman harus dapat dikendalikan dan dibersihkan dengan baik,” tegas Surat.
Ditambahkannya, setelah dibangun maka harus diimbangi dengan pemeliharahaan bangunan bendung, pintu air dan kawasan hulu bendungnya untuk memastikan bangunan tetap berfungsi dengan baik dan handal serta untuk memastikan agar umur layanan bangunan bisa lebih panjang.
“Salah satu solusinya adalah melakukan pemberdayaan petugas OP dan warga masyarakat,” jelasnnya.
Surat menjelaskan, di Kabupaten Blora ada 183 daerah irigasi yang terbagi wilayah I dan wilayah II.
Untuk wilayah I meliputi daerah irigasi di kecamatan Jepon, Blora, Banjarejo, Tunjungan, Bogorejo, Ngawen, Japah, Kunduran dan Japah. Sedangkan kecamatan lainnya masuk di wilayah II.
“Idealnya, untuk satu Daerah Irigasi ada satu orang petugas OP. Tapi di wilayah I ada 31 petugas OP. Padahal ada 41 Daerah Irigasi yang menjadi prioritas sehingga ada petugas OP yang merangkap,” katanya.
Akan tetapi, kata Surat, meski merangkap sebagai penjaga pintu bendung dan prakarya saluran, para petugas OP ini makin kompak dan saling sinergi gotong royong saling bantu antar Daerah Irigasi.
“Gotong royong dan kerja sama antar kelompok ini yang perlu diapresiasi dan dicontoh. Mereka juga kreatif seperti mengecat dan membuat ornamen warna-warni yang memikat,” ucap Surat.
Jika bangunan terpelihara, bersih, tidak hanya bermanfaat bagi sektor irigasi pertanian saja.
“Tapi juga menggerakkan perekonomian rakyat karena dimanfaatkan untuk aneka kegiatan,” ujarnya.
Meski demikian, pihaknya tetap mewajibkan dan mengingatkan petugas OP supaya tetap patuh protokol kesehatan Covid-19, walaupun sudah disuntik vaksin.
Kudnadi