blank
Program Pamsimas jadi sarana pemenuhan air bersih bagi warga masyarakat di Kota Semarang. Foto: doc/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kebutuhan akan ketersediaan air bersih menjadi pemenuhan mutlak bagi warga masyarakat disetiap daerah. Hal ini menjadi kebutuhan dasar hajat hidup masyarakat saat ini, tak terkecuali di Kota Semarang.

Bahkan, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menekankan pentingnya air bersih dalam kehidupan masyarakat di Kota Semarang melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).

Tak hanya itu saja, menurut Hendi, adanya potensi ekonomi dalam pemenuhan air bersih pun diharapkan juga dapat dikelola oleh masyarakat. Oleh karena itu dirinya menekankan pengelolaan Pamsimas tidak ditujukan untuk kepentingan komersil.

“Pengelolaan Pamsimas harus dilakukan dengan gotong royong dan diniatkan untuk pengabdian pada wilayah. Dengan begitu maka potensi ekonomi yang ada tidak justru menjadi potensi perselisihan antar warga,” katanya, Jumat 10 September 2021.

Hendi meminta agar iuran bulanan yang dibayarkan oleh pengguna air Pamsimas dapat digunakan kembali untuk biaya pemeliharaan pompa dan pipa. Sehingga apabila terjadi kerusakan dapat langsung memperbaiki sendiri tidak bergantung pada pemerintah.

“Pamsimas ini ada yang berhasil atau justru terjadi perselisihan. Kalau ingin kaya jangan mengelola Pamsimas. Pamsimas lebih kepada pengabdian kepada masyarakat. Iuran dipakai untuk saving, persiapan apabila ada permasalahan, seperti pipa bocor, pompa rusak, tidak perlu menunggu bantuan pemerintah sampai tahun depan,” katanya.

Di sisi lain Hendi berharap hadirnya Pamsimas dapat meningkatkan kualitas air bersih yang digunakan oleh masyarakat setempat. Sebab sebelumnya masyarakat lebih memanfaatkan sumur di daerah perumahan, dimana cukup berpotensi mengalami pencemaran. Hal tersebut disebabkan letak sumur dan septic tank yang berdekatan.

“Pasti ada bakteri-bakteri yang masuk ke sumur tersebut. Kalau hanya untuk mencuci, Insya Allah masih aman, hanya kadang-kadang air itu digunakan untuk kegiatan memasak dan air minum,” ujar Hendi.

Adapun program hibah khusus Pamsimas sendiri menelan anggaran sebesar 306.825.000 rupiah, yang merupakan gabungan pendanaan dari Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) oleh Pemerintah sebesar 245.000.000, dan sisanya berasal dari swadaya masyarakat.

Dengan HKP total sambungan rumah bertambah dari yang sebelumnya 153 sambungan rumah, bertambah 195 sehingga menjadi 350 sambungan rumah.

Hery Priyono