SEMARANG (SUARABARU.ID) – Penurunan status PPKM Kota Semarang menjadi level 2 sejak minggu lalu mendorong berbagai aktivitas di wilayah ibu kota provinsi Jawa Tengah berangsur dibuka.
Termasuk salah satunya aktivitas pariwisata di Kota Semarang, yang meski dengan penerapan pembatasan yang ketat, namun telah mampu sedikit menggerakkan perekonomian.
Pemerintah Kota Semarang pun juga mulai kembali mengaktifkan sejumlah daya tarik wisata yang berada dalam pengelolaannya.
Di antaranya seperti Semarang Zoo, Goa Kreo, Taman Lele, dan tak ketinggalan Semarang Bridge Fountain yang beberapa tahun kebelakang menjadi tujuan para wisatawan ke kota lumpia.
Kebijakan itu merupakan bagian dari upaya pembukaan bertahap aktivitas di Kota Semarang.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi sendiri mengungkapkan, dengan pembukaan aktivitas secara bertahap, diharapkan tidak terjadi euforia di masyarakat yang dapat berdampak buruk pada penanganan covid-19 yang masih menjadi fokus utama.
Untuk itu Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu pun meminta, agar masyarakat tidak berkerumun di sekitar lokasi Semarang Bridge Fountain selama dihidupkan.
“Konteksnya belum sebagai daya tarik wisatawan seperti sebelum pandemi lalu. Maka kalau mau melihat silahkan, tapi tidak boleh ada kerumunan, karena masih dinyalakan terbatas, hanya satu sesi pada hari Jumat dan Sabtu saja,” tutur Hendi.
“Saya selalu mengingatkan pandemi belum usai, maka walaupun aktivitas di Kota Semarang sudah mulai dibuka sejak minggu lalu, tapi tetap harus bijak memilah mana yang harus dilakukan mana yang tidak,” pesannya.
Seperti yang disampaikan oleh Hendi, adapun bila sebelum pandemi dalam satu pekan Semarang Bridge Fountain akan dihidupkan pada Jumat dan Sabtu dalam dua sesi, untuk sementara ini hanya akan digelar dalam satu sesi.
Setelah berhenti beratraksi sejak masa awal pandemi, air mancur menari di jembatan Kanal Banjir Barat Kota Semarang tersebut akan kembali menyala hanya pada Jumat dan Sabtu pukul 20.00 – 20.30 WIB.
Pihak Dinas Pekerjaan Umum sendiri telah menyiapkan sarana wastafel dan air bersih untuk cuci tangan pada beberapa titik, diantaranya seperti di Taman Kokrosono untuk sisi timur, serta sekitar tempat duduk di Jalan Bojong Salaman untuk sisi barat.
Harapannya pengunjung dapat memanfaatkan sarana tersebut jika ingin melihat atraksi Semarang Bridge Fountain dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Warga Semarang pun nampak antusias dengan kembali dihidupkannya Semarang Bridge Fountain. Hal tersebut nampak dalam kolom komentar unggahan di Instagram @Hendrarprihadi, yang turut bersukacita.