JEPARA (SUARABARU.ID)- Banyaknya Investor yang membangun hotel, home stay, atau resto di kawasan pinggir pantai di Kabupaten Jepara, membuat harga tanah atau persawahan yang dekat dengan pantai melambung tinggi.
Para investor mulai merambah daerah pinggir pantai setelah meningkatnya wisatawan yang berkunjung untuk menikmati keindahan laut dan pasir putih pantai Jepara.
Dari penelusuran Suarabaru.id di beberapa destinasi wisata pantai Jepara, Desa Bandengan dan Desa Teluk Awur merupakan kawasan favorit para investor untuk membangun penginapan, villa, maupun resto.
Padatnya Pantai Bandengan dan Teluk Awur membuat para investor melirik kawasan lain yang masih sepi. Seperti di Desa Semat, Mororejo, Pungkruk, Demeling, dan Bondo. Harga yang dipatok untuk permeter tanah yang terletak di pinggir pantai pun saat ini sangat fantastis. Kisaran di harga 1.000.000/m2
“Keluarga besar kami memiliki tanah yang menghadap ke pantai dengan luas 7000 m2. Kami tawarkan dengah harga 1 Juta per meter. Karena ke depannya kawasan tersebut akan ramai”, ujar Rokib salah satu pemilik sawah di pinggir pantai di Desa Mororejo, Kecamatan Mlonggo, yang ditemui Suarabaru.id.
Para investor yang mayoritas kaum ekspatriat melirik Jepara sebagai tempat investasi untuk membangun tempat tinggal selain karena keindahan pantai dan lautnya, keramahan masyarakatnya, juga Pulau Karimunjawa sebagai magnet datangnya para wisatawan.
Saat ini, tanah di kawasan pinggir pantai Jepara sudah banyak berdiri bangunan-bangunan hotel, home stay, resto, dll. Tinggal Pemerintah Kabupaten Jepara mengelola keberadaan hotel-hotel tersebut.
Seperti di Desa Mororejo ada hotel Coconut Lodge, di Desa Bandengan ada hotel Sunset Beach, D’season, Palm Beach dll. Di Desa Teluk Awur ada hotel Ocean View, dan masih banyak lagi kawasan pinggir pantai Jepara yang mulai dibangun tempat-tempat wisata.
Ulil
