blank
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menandatangani kerja sama dengan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB)Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Tb Haeru Rahayu di Jakarta, Kamis 12/8.(Foto;SB/Ist)

JAKARTA (SUARABARU.ID)  – Masyarakat Kebumen pantas berbahagia. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bakal membangun kawasan budidaya udang terintegrasi (shrimp estate) di wilayah pesisir selatan untuk kesejahteraan masyarakat.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama pengembangan tersebut antara Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dengan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB)Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Tb Haeru Rahayu di Jakarta, Kamis 12 Agustus 2021.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang turut menyaksikan penandatanganan tersebut menuturkan,  Kebumen bakal menjadi kabupaten pertama di Indonesia yang memiliki kawasan industri perikanan modern berbasis shrimp estate.

“Dengan adanya satu bentuk model ini (shrimp estate) ke depan pembangunan kawasan budidaya udang dapat dikelola secara modern dan baik, lalu ada satu standar kualitas seperti instalasi, kualitas air, kualitas kawasan pesisirnya, di depannya  harus penuh dengan hutan mangrove juga agar tidak terjadi abrasi,”ujar Trenggono.

blank
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menerima plakat dari Bupati Kebumen Arif Sugiiyanto di Kantor KKP Jakarta.(Foto:SB/Ist)

Menteri Kelautan dan Perikanan menyatakan, langkah ini merupakan implementasi dari salah satu program prioritas kementerian. yakni pengembangan perikanan budidaya untuk meningkatkan ekspor didukung riset kelautan dan perikanan, yang sejalan dengan target peningkatan nilai ekspor udang nasional sebesar 250 persen pada 2024.

“Saya meyakini jika model ini berhasil, maka dapat dikembangkan di wilayah lain menggunakan model yang sama dengan pengembangan potensi budidaya di masing-masing wilayah. Harus jadi inspirasi bahwa pembangunan bisa dihasilkan dari kolaborasi pemerintah pusat dan daerah seperti ini. Terlebih di pesisir nantinya kita bisa menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat pesisir,”papar Trenggono.

Berharap Segera Terwujud

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyampaikan, pembangunan shrimp estate menjadi tekad pemerintah daerah agar bisa segera terwujud. Sebab, Kebumen memiliki potensi kelautan yang bisa luar biasa dan bisa dikembangkan secara modern untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Potensi kelautan di Kebumen harus bisa kita kembangkan secara maksimal, baik potensi wisatanya maupun potensi perikanannya. Shrimp estate ini menjadi komitmen kami untuk memaksimalkan potensi itu sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyatakat,” ujar Bupati.

Kawasan budi daya udang modern itu akan dibangun di atas lahan 100 hektare di kawasan kecamatan Klirong. Shrimp estate bakal menjadi kawasan industri perikanan yang bisa menyerap ribuan tenaga kerja dari putra daerah. Masyarakat juga akan dilibatkan dalam proses pembangunan.

Shrimp estate ini kita harapkan bisa menyerap ribuan tenaga kerja  lokal. Jadi kita ingin menciptakan lapangan kerja di tanah kelahiran sendiri, sehingga warga Kebumen tidak lagi harus merantau ke kota-kota besar untuk mencari pekerjaan,” jelasnya.

Selain dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, shrimp estate juga dapat menaikkan PAD. Konsep ini bakal terus dikembangkan dan dipadukan dengan wisata bahari Kaliratu yang baru saja diresmikan perubahan namannya dari sebelumnya bernama Kalibuntu, oleh Bupati Kebumen, Selasa (10/8).

Pelopor Budi Daya Udang

Bupati berharap, melalui kerja sama ini, Kabupaten Kebumen menjadi pelopor budi daya udang yang modern di Indonesia dengan hasil produktivitas dan kualitas yang tinggi. Apalagi ada campur tangan teknologi dan perencanaan bisnis yang matang dalam pelaksanaannyai.

Shrimp estate  merupakan skema budid aya udang berskala besar di mana proses hulu hingga hilir berada dalam satu kawasan. Proses produksinya pun didukung oleh teknologi agar hasil panen lebih optimal, mencegah penyakit, serta lebih ramah lingkungan yang sesuai dengan konsep budidaya terintegrasi.

Menggunakan pendekatan konsep hulu-hilir, korporasi perikanan budidaya berbasis kawasan dan zero waste, hilirisasi produk perikanan budidaya, akuakultur modern 4.0, serta pengelolaan kawasan budidaya tambak udang secara terintegrasi dengan melibatkan seluruh unsur. Baik pemerintah pusat dan daerah, masyarakat serta pihak swasta.

Setelah penandatanganan perjanjian kerja sama pengembangan shrimp estate di Kebumen ini, ground breaking rencananya dilakukan pada Desember 2021.

Komper Wardopo