blank
Di sela kunjungannya ke Kabupaten Pati untuk mengecek penanganan covid-19, Ganjar menyempatkan diri mampir di Pasar Puri Baru. Foto: dok/ist

PATI (SUARABARU.ID)– Suasana di Pasar Puri Baru, Kabupaten Pati, tak seperti biasanya. Pasar yang setiap hari ramai dan berjubel, kini tampak lengang dan tertata.

Sejak pandemi melanda, pengelola Pasar Puri Baru melakukan penataan. Ratusan pedagang yang biasanya jualan di dalam pasar, semuanya dikeluarkan dan diminta berjualan di jalanan area pasar.

Lebih dari 100 pedagang yang dikeluarkan ke luar pasar. Mereka berjualan di jalan dengan menjaga jarak antara pedagang satu dengan lainnya. Mereka tak boleh keluar dari lapaknya, dibatasi oleh gambar kotak-kotak dari cat putih.

BACA JUGA: Warga Demak Mengharapkan Percepatan Pembangunan Tanggul Rob

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang mendengar kabar penataan pasar itu, langsung bertolak ke Pati, Selasa (10/8/2021). Di sela kunjungan kerjanya memantau penanganan covid-19 di daerah itu, Ganjar menyempatkan diri mampir ke Pasar Puri Baru Pati.

Lho njenengan ngapa bu, kok jualan di luar. Ini kenapa dikotak-kotak,” tanya Ganjar pada beberapa penjual.

”Ini diatur pasarnya, biar nggak kena covid. Makanya diatur jaraknya, biar nggak kerumunan,” jawab beberapa pedagang.

BACA JUGA: Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Prodi Pendidikan Matematika Unissula

Ganjar pun terlibat obrolan gayeng dengan para pedagang di pasar itu. Tak hanya ngobrol, Ganjar juga memborong sejumlah dagangan yang dijajakan. Terlihat dia membeli jahe, pisang, dawet, tape, siwalan dan lain sebagainya. Tentu saja hal itu membuat para pedagang sumringah.

”Kenapa kok senang sekali, memangnya sepi pembeli ya bu,” tanya Ganjar lagi.

Pada Ganjar, para pedagang mengakui, jika selama pandemi pendapatan mereka menurun. Apalagi setelah pasar ditata, hasil penjualan tak seperti biasanya. ”Tapi tidak apa-apa pak, yang penting sehat,” ungkap mereka.

BACA JUGA: Warga Sendangmulyo Olah Buah Mangga Jadi Water Kefir

Salah satu pedagang di Pasar Puri Baru, Hana menyampaikan, sejak pandemi pasar tempatnya berjualan ditata. Pedagang dikeluarkan ke jalanan, agar tidak terjadi kerumunan.

”Pendapatan kami menurun, tapi tidak apa-apa yang penting sehat. Lha sekarang virusnya seperti ini, pedagang kan bahaya karena bersentuhan dengan orang terus. Kalau kita disebut pasrah ya pasrah, tapi kan harus tetap berusaha,” imbuh penjual tahu ini.

Hal senada disampaikan Musaikah, pedagang sembako di pasar itu. Kalau diminta memilih, dia memilih pasar dikembalikan seperti kondisi semula.

BACA JUGA: Memahami Makna Hijrah

”Enak seperti dulu, kalau sekarang pendapatannya menurun. Tapi ya tidak apa-apa, biar nggak ketularan covid. Yang penting awake sehat (badan sehat), itu nomor satu,” sebut dia.

Ganjar sendiri mengapresiasi upaya penataan pasar di Pati itu. Menurutnya, hal ini penting, agar pedagang di pasar bisa berjarak dan tidak berkerumun.

”Dan yang paling penting, para pedagang. Tadi saya tanya, kenapa harus dikotak-kotak, mereka jawab karena harus jaga jarak dan tidak berkerumun. Ini keren, apalagi dari pengelola pasar selalu mengingatkan,” puji Ganjar.

BACA JUGA: Wabup Blora Minta Perangkat Daerah Segera Laporkan Inovasinya

Diharapkannya, penataan pasar juga dilakukan di daerah lain di Jateng. Selain pemerintah, Ganjar meminta mahasiswa, kelompok masyarakat dan lainnya ikut membantu.

”Bantulah mereka di pasar ini, agar semua taat jaga jarak, pakai masker dan tidak berkerumun. Kalau semua tertib dan vaksinasi sudah berjalan baik, maka mudah-mudahan mereka bisa kembali berjualan seperti dulu. Inilah yang orang sebut kebiasaan baru. Normal barunya ya seperti ini,” pungkasnya.

Riyan

2 KOMENTAR

  1. This blog is definitely rather handy since I’m at the moment creating an internet floral website – although I am only starting out therefore it’s really fairly small, nothing like this site. Can link to a few of the posts here as they are quite. Thanks much. Zoey Olsen

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini