blank
Sejumlah ASN di lingkungan Pemkab Wonosobo menunggu giliran Swab PCR. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat meminta jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab setempat mulai bersiap untuk tampil menjadi teladan dan motivator protokol kesehatan (prokes) Covid-19 di setiap wilayah tempat tinggal masing-masing, demi mencegah meluasnya penyebaran dan penularan penyakit Covid-19.

Hal itu, ditegaskan Afif Nurhidayat merupakan ikhtiar demi menjaga masyarakat Wonosobo agar tetap dalam kondisi sehat, meski kini di beberapa wilayah mulai masuk kategori zona merah wabah virus Corona. Butuh kebersamaan untuk bisa selamat dan terhindar dari penyakit Covid-19.

“Dalam situasi pandemi gloval Covid-19 yang belum reda ini, saya minta agar semua ASN dapat menjadi motivator masyarakat di tempat tinggal masing-masing. Sehingga ketaatan terhadap prokes pencegahan virus Corona virus semakin meningkat,” kata Bupati dalam arahan selaku pembina apel di halaman Bappeda Wonosobo.

Kepada para ASN, Afif mengungkap fakta bahwa kondisi masyarakat saat ini memang mulai abai terhadap prokes Covid-19. Bahkan sudah ada yang menggelar kegiatan yang mengundang keramaian massa.

“Semalam saya beserta Dandim 0707 dan Kapolres bahkan menemui langsung penyelenggaran kegiatan keramaian di salah satu wilayah sampai jam 1 dini hari, demi menyadarkan akan potensi bahaya yang mengintai,” lanjut Afif.

Para ASN di setiap wilayah, ditegaskan Bupati, mestinya mampu berpartisipasi dalam upaya pencegahan agar kegiatan-kegiatan serupa tidak lagi terjadi di wilayah lainnya, sehingga potensi-potensi resiko penularan Covid-19 di Wonosobo dapat terus ditekan.

Terlebih, saat ini, menurut Afif, sejumlah ASN di lingkup Pemkab Wonosobo juga terindikasi terpapar virus Corona dan harus melaksanakan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah. Sehingga berpotensi melemahkan sektor pelayanan publik.

“Kalau di kalangan ASN banyak yang terkonfirmasi positif Covid-19 lantas bagaimana pemerintah akan mampu memberikan layanan prima kepada masyarakat yang membutuhkan,” keluh Afif.

Karena itulah, ia menegaskan kembali bahwa para ASN mesti mampu menunjukkan ketaatan terhadap prokes Covid-19. ASN harus jadi pelopor gerakan 3M dan 5M di masyarakat.

“Hal itu, demi menekan laju pertambahan jumlah kasus yang saat ini di Wonosobo telah mencapai 6.131, dimana 5.376 dinyatakan telah sembuh, 443 masih dalam perawatan dan 312 lainnya dinyatakan meninggal dunia,” tegas Jaelan.

Prokes Ketat

blank
Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat. Foto : SB/Muharno Zarka

Dalam keterangan di tempat terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonosobo, Jaelan Sulat menyebut pentingnya kewaspadaan seluruh masyarakat terhadap potensi meluasnya penularan penyakit Covid-19.

Menurut Jaelan, dengan 5 bulan berlalu dari awal tahun 2021, dimana Wonosobo secara jumlah kasus terhitung melandai, pertambahan angka terkonfirmasi positif penyakit Covid-19 pada sebulan terakhir menunjukkan grafik peningkatan yang sangat siginifikan.

“Kita secara fakta telah melihat muncul klaster-klaster baru, sampai 7 klaster zona merah di sejumlah wilayah. Juga ada kasus serangan berulang pada orang yang sama sudah terjadi,” beber Jaelan di sela mendampingi Bupati meninjau penanganan Covid-19 di Dusun Kyuni, Desa Bogoran Sapuran.

Dengan adanya penderita yang mengalami konfirmasi positif dua kali tersebut, Jaelan menengarai, virus varian baru Covid-19 mulai masuk ke Wonosobo. Karena lebih berbahaya dari virus sebelumnya, warga harus lebih waspada dan selalu menerapkan prokes.

“Ada yang pernah terpapar Covid-19 dengan gejala cukup berat dan berhasil sembuh, kemudian juga telah menjalani vaksin 2 kali. Namun kembali konfirmasi positif Covid-19 meski dalam status tanpa gejala,” ungkapnya.

Hal itu, meski belum dapat diuji di laboratorium untuk memastikan, diakui Jaelan, bisa menjadi indikasi kuat bahwa varian virus yang menyerang memang berbeda dari virus pertama.

“Mengingat seorang yang sembuh dari Covid-19 dengan gejala berat, berarti telah memiliki kekebalan atau imunitas dari virus yang sama,” jelas Jaelan.

Muharno Zarka