blank
Bupati H. Arief Rohman menemui langsung Direktur Utama (Dirut) Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, di kantor Perhutani di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan.

BLORA (SUARABARU.ID) – Bupati H. Arief Rohman, S.IP, M.Si, terus menggandeng beberapa BUMN yang ada di daerah untuk bisa ikut ambil peran dalam mempercepat pembangunan di Kabupaten Blora. Salah satunya adalah Perum Perhutani, yang menguasai hampir 50 persen wilayah Kabupaten Blora.

Rabu siang (21/04/2021) kemarin, Bupati Arief pun langsung menemui Direktur Utama (Dirut) Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, di kantornya yang berada di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan untuk melobi program-program pembangunan yang bisa dikerjasamakan.

Dengan didampingi Sekretaris Bappeda serta Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Bupati diterima langsung oleh Dirut Perum Perhutani bersama seluruh jajarannya di ruang rapat setempat.

“Ya, kemarin alhamdulillah telah kita temui Mas Wahyu Kuncoro, Dirut Perhutani Pusat. Kita sampaikan beberapa permasalahan pembangunan di Blora. Utamanya pembangunan ekonomi dan infrastruktur. Kita tahu hampir 50 persen wilayah Blora berupa hutan jati yang dikelola Perhutani, maka kita wajib bersinergi dengan perusahaan BUMN ini,” ucap Bupati Blora H. Arief Rohman kepada awak media di kantornya (22/04/2021)

Apalagi menurut Bupati kantong-kantong kemiskinan di Kabupaten Blora berada pada desa-desa yang terletak di kawasan hutan jati. Sehingga harus ada sinergitas dan kerjasama yang baik dengan Perhutani.

“Kita ingin kedepan Perhutani bisa membantu kita untuk Sesarengan mBangun Blora, utamanya peningkatan ekonomi masyarakat desa hutan dan infrastruktur jalan. Kemudian juga optimalisasi adet Perhutani di Kabupaten Blora yang bisa dikembangkan menjadi daya tarik wisata seperti Loko Tour, Goa Terawang, Hutan Alam Gubug Payung, dll,” terang Bupati yang akrab disapa Mas Arief ini.

“Blora ini menghasilkan jagung yang melimpah, namun pabrik pakan ternaknya ada di Grobogan. Kita ingin kedepan Perhutani bisa ikut membantu upaya ketersediaan pakan ternak juga, mengingat populasi sapi di Blora adalah yang terbesar di Jateng. Pola-pola kerjasama bisa kita susun, misal dengan konsep BUMN Peduli,” sambung Bupati.

Tidak hanya Perhutani, Bupati juga akan menggandeng Pertamina, Waskita Karya dan BUMN lainnya.

Sementara itu, Dirut Perhutani, Wahyu Kuncoro, menyambut baik dan mengapresiasi keseriusan Bupati Arief Rohman untuk membangun daerahnya.

“Jarang ada kepala daerah yang nekat ke Jakarta untuk bertemu Dirut Perhutani. Alhamdulillah Mas Arief ini rupanya serius, sehingga kami dari Perhutani pun menyambut baik dan akan segera menindaklanjuti isu-isu yang dibahas tadi dengan stakeholder terkait agar lebih konkrit. Pada prinsipnya kami siap untuk bersinergi, mungkin bukan hanya Perhutani namun juga dengan BUMN lainnya,” kata Wahyu Kuncoro.

Untuk diketahui, hampir 50 persen wilayah Blora (tepatnya 48 persen) ini berupa hutan yang dikelola oleh 6 KPH Perhutani. Mulai KPH Blora, KPH Cepu, KPH Randublatung, KPH Mantingan, KPH Kebonharjo, dan sebagian KPH Ngawi. Tanpa sinergitas dengan Perhutani, menurut Bupati pembangunan akan sulit dilakukan.

Kudnadi