blank
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat (baju batik) ketika sarapan menu tiwul di Pasar Wisata Minggu. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyempatkan sarapan menu tiwul dengan sayur lumbu, sayur tempe gembus dan lauk gereh (ikan asin) di salah satu lapak kuliner di Pasar Wisata Minggu di Jalan Tirta Aji Wonosobo, Minggu (4/4) pagi tadi.

Afif saat sarapan pagi dengan menu utama tiwul, sayur tempe gembus dan gereh, didampingi Pembina Komunitas Pedagang Keliling (Kompak) Idham Cholid dan Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdangan, Koperasi dan UKM, setempat, Agung Prabowo.

Orang nomor satu di Wonosobo itu, sarapan bareng setelah memimpin apel pagi Peguyuban Pedagang Minggu Alun-Alun Wonosobo (PPMAW) di halaman Gedung DPRD setempat dan berkeliling ke beberapa lapak yang mengajakan kuliner khas Wonosobo.

Afif mengaku menu tiwul yang disantap punya rasa khas yang tidak bisa dirasakan pada menu lainnya. Paduan olahan tiwul, sayur tempe gembus dan lauk gereh sangat cocok untuk sarapan pagi. Ada rasa pedas, asin dan manis berpadu jadi satu.

Masa Lalu

blank
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat foto bersama dengan pedagang kuliner di Pasar Wisata Minggu. Foto : SB/Muharno Zarka

“Menu tiwul bagi saya bukan merupakan masakan asing. Sebab, sejak kecil, saya sudah akrab dengan makanan tiwul ketika hidup bersama orang tua di Sampih Sukoharjo. Karena warga setempat dulu banyak membudidayakan tanaman singkong sebagai bahan baku tiwul,” kisahnya.

Pihaknya mendorong kuliner tiwul terus dikembangkan sebagai kekayaan khas makanan tradisional di Wonosobo. Apalagi saat ini juga sudah banyak kreasi kuliner tiwul instan kering yang dibuat beberapa warga pelaku UMKM di daerah ini.

Pemilik Kedai Menu Tiwul Turmilah yang juga warga Lipursari Leksono Wonosobo sengaja menjajakan menu tiwul untuk sarapan pagi bagi pengunjung. Sebab, saat ini, masakan berbahan tiwul tidak banyak dikenal oleh generasi milenial di era serba digital seperti sekarang.

“Olahan berbahan tiwul perlu diangkat lagi ke permukaan sebagai makanan tradisional di Wonosobo. Apalagi warga setempat kini juga masih banyak yang membudidayakan tanaman singkong. Ada banyak varian olahan tiwul yang bisa dinikmati. Dari tiwul instans sampai tiwul biasa,” bebernya.

Muharno Zarka