Bupati Arief Rohman berharap, tempat ini bisa berkembang menjadi lokasi wisata edukasi, khususnya tentang macam-macam pohon bambu dan menfaatnya, serta kreativitas olahannya.
“Semoga karang taruna Desa Keser juga bisa menginspirasi pemuda di desa-desa lainnya,” imbuh Bupati dalam diskusi gayeng di rumah bambu Tunggak Sewu yang berada di tengah persawahan.
Sementara itu, Kepala Desa Keser, Soedjono menyampaikan bahwa kegiatan penanaman pohon ini terselenggara berkat kerjasama dengan Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah I, Kelompok Tani Hutan (KTH) Anem Ambawani serta Karang Taruna desa Keser.
“Sebelumnya kami atas nama pemerintah desa Keser mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak Bupati Blora dalam acara ini,” jelas Soedjono.
Kades Keser menjelaskan bahwa Pemdes Keser telah menyediakan lahan seluas 2,10 hektar (tanah tunggak semi) untuk pengembangan destinasi wisata dan arboretum bambu. Untuk saat ini telah ditanam 38 jenis bibit bambu dengan total 750 rumpun pada lahan seluas 0,5 hektar.
“Itu tanah bandha desa, yang biasanya kita lelang. Harapan kita, jika nanti bisa berkembang untuk wisata edukasi bambu maka lahannya akan ditambah, yang kedepan dikelola oleh BUMDes Keser sehingga nanti lahannya akan kami tambah lagi,” kata dia.
Soedjono menjelaskan selain arboretum bambu, pemdes Keser bersama warga dan karang taruna telah menanam 700 bibit tananam kelengkeng di lokasi setempat, serta bibit pohon gayam yang di tanam di sejumlah titik lokasi.
Pihaknya menyatakan, bahwa kebetulan anak -anak muda di desa Keser sudah ada yang membuat kerajinan dari bambu sehingga ini nantinya termasuk menjadi bahan baku kerajinan yang selama ini sudah berproduksi dan sudah dipamerkan kemana-mana. Kerajinan itu berupa gelas, cangkir dari bahan bambu.
“Bahkan di sini ada juga relawan yang membuat lukisan dari pelepah pisang (gedebog) dan sudah terkenal, namanya Mulyanto. Sehingga besar harapan kami pemuda dan warga sini semuanya bisa berkembang,” ucapnya.
