Menurut dia, stok pupuk masih cukup karena baru memasuki Februari, sehingga alokasinya masih bisa memenuhi kebutuhan petani karena belum banyak yang tersalurkan ke petani.
Petani sendiri dalam menebus pupuk bersubsidi di kios pupuk juga harus menggunakan Kartu Tani yang di dalamnya memuat soal alokasi yang diterima masing-masing petani selama musim tanam tahun 2021.
Kalaupun ada tambahan alokasi pupuk bersubsidi seperti pengalaman November 2020, kata dia, merupakan kebijakan Pemerintah Pusat yang melihat ada daerah yang kelebihan pasokan, kemudian diberikan kepada daerah yang masih membutuhkan.
Terkait pupuk urea bersubsidi yang dijual paket, kata dia, sudah dibuatkan surat edaran bahwa dilarang menjual pupuk subsidi maupun nonsubsidi secara paket.
“Berbeda ketika memang petaninya tidak mendapatkan jatah atau alokasinya sudah habis, tentunya bisa membeli yang nonsubsidi,” ujarnya.
Jika ada laporan dan terbukti menjualnya secara paket, maka PT Pusri akan memberikan teguran kepada distributor dan pengecernya.