blank

SOLO (SUARABARU.ID) – Jangan tanggung tanggung saat menjadi mahasiswa agar punya rekam jejaknistimewa. Barangkali itu semboyan Alif Sholihin, mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Ia mencatatkan prestasi istimewa selama kuliah dengan berhasil memboyong 12 juara dari 70 kompetisi yang ia ikuti selama tahun 2020.

Dari 12 juara yang diraihnya, Alif Sholihin berhasil memboyong 5 juara kompetisi internasional, yaitu International Multimedia Engineering Technology Competition, Asean Youth 2020 Creative Content, Southeast Asia Global Innovation Challenge, Chemistry Innovation Challenge, dan World Cyber Games.

Berkat catatan prestasinya yang begitu gemilang, Alif Sholihin diundang langsung oleh Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho di ruang kerjanya.

Kedatangan Alif Sholihin turut didampingi oleh Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Dr Sutanto, S.Si, DEA dan Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Drs Rohman Agus Pratomo.

“Saya mengundang secara khusus mahasiswa saya di Prodi Pendidikan Seni Rupa yang mendapat juara tingkat internasional,” ujar Prof Jamal.

Dalam kesempatan itu, Alif Sholihin menceritakan alasannya mengikuti banyak kompetisi selama tahun 2020 lalu. Ia mengatakan sebagai mahasiswa, ia tidak ingin membuang kesempatan yang ada. Ia merasa selama masih menjadi mahasiswa, merupakan kesempatan penting untuk menorehkan rekam jejak prestasi sebelum memasuki dunia kerja.

“Saya memutuskan tidak diam saja waktu kuliah dan masuk mahasiswa tingkat dua, saya coba masuk ke Tim Bengawan karena itu satu rumpun tim ikut kompetisi internasional dan saya mendapatkan kebiasaan lingkungan yang cukup kompetitif. Sehingga, saya juga tergerak untuk berprestasi,” tuturnya.

Selain alasannya itu, Alif Sholihin secara terbuka mengungkapkan jika ia berhasil mengantongi hadiah uang yang nilainya Rp 80 juta dari 12 kompetisi yang ia menangi. Nantinya, uang tersebut akan digunakan untuk memberangkatkan kedua orangtuanya pergi umroh.

“Untuk nominal ada yang belum cair. Kalau ditotal sekitar Rp 80 juta dari bulan April-Desember. Tapi, yang dari Korsel belum cair. Insyaallah buat umroh bapak-ibu karena itu masuk list cita-cita saya dan untuk menjadi juara dunia juga cita-cita saya, jadi harus saya kejar,” ujarnya.

Disinggung mengenai rencana ke depan serta dukungan yang diberikan kampus, ia mengatakan dukungan yang diberikan dosen kepadanya sangat baik dan merata. Sementara ke depan berkaitan dengan rencana studi lanjut, ia mengutarakan keingin annya kuliah di luar negeri.

Rektor mengemukakan, prestasi internasional yang diraih Alif Sholihin merupakan hal yang berharga bagi UNS.

Hal tersebut dikarenakan prestasi Alif Sholihin dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa UNS lainnya untuk berprestasi. Selain itu, Sutanto juga mengungkapkan rencananya untuk membuat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang khusus menampung dan merangsang jiwa kompetitif mahasiswa berprestasi UNS.

Di akhir pertemuannya dengan Alif Sholihin, Prof. Jamal secara khusus memberikan cinderamata dan menjanjikannya studi lanjut untuk jenjang S-2 di UNS secara gratis.

Pik