TEGAL (SUARABARU.ID) – Wali Kota Tegal H Dedy Yon Supriyono menerima penghargaan Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Tahun 2021, Selasa (9/2/2021).
Wali Kota Tegal menerima penghargaan berupa trophy dan Piagam Anugerah Kebudayaan di Puncak Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2021, yang diselenggarakan di Candi Bentar Hall, Putri Duyung Cotage, Ancol Jakarta. Puncak HPN Tahun 2021 ditutup Presiden RI Joko Widodo secara online dari Istana Merdeka bersama Ketua Umum PWI Atal Sembiring Depari.
Dedy Yon merupakan salah satu dari 10 Bupati/Wali Kota yang menerima penghargaan bergengsi Anugerah Kebudayaan, sebagai apresiasi insan pers terhadap para bupati atau wali kota yang peduli kebudayaan dan literasi media. Dedy Yon yang juga dikenal sebagai Mr Lockdown dinilai memiliki strategi kinerja dan kekuatan dalam pemajuan kebudayaan daerah, baik sebelum maupun pada saat pandemi.
Dedy Yon terpilih sebagai salah satu dari 10 Bupati/Wali Kota penerima penghargaan setelah melewati seleksi ketat. Mulai dari mengirimkan proposal dan video, mengikuti verifikasi, hingga wawancara langsung via daring dalam rentang waktu Oktober 2020 hingga Januari 2021.
Dedy Yon mengajukan proposal berjudul “Jitak Jakwir, Mengembangkan Budaya Lokal Sebagai Kekuatan Masyarakat Dedikatif, Berkarakter, dan Bermartabat.”
Selain Dedy Yon, Bupati/Wali Kota penerima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat dalam rangka HPN Tahun 2021 antara lain Herwin Yatim (Bupati Banggai, Sulawesi Tengah), Bima Arya Sugiarto (Wali Kota Bogor, Jawa Barat), IB Rai Dharma Wijaya Mantra (Wali Kota Denpasar, Bali), Karna Sobahi (Bupati Majalengka, Jawa Barat), Ika Puspitasari (Wali Kota Mojokerto, Jawa Timur), M Taufan Pawe (Wali Kota Parepare, Sulawesi Selatan), Tjhai Chui Mie (Wali Kota Singkawang, Kalimantan Barat), Dony Ahmad Munir (Bupati Sumedang, Jawa Barat) dan Hendrar Prihadi (Wali Kota Semarang, Jawa Tengah).
Acara Puncak HPN 2021 dilaksanakan dengan protokol ketat. Dalam prosesi penghargaan pun, throphy untuk Bupati/Wali Kota penerima penghargaan sudah disediakan di masing-masing kursi penerima. Kemudian saat maju membawa throphy berjalan menuju panggung, kemudian berhenti sejenak, setelah itu penerima kembali ke tempat duduk semula.
Nino Moebi
