blank
Tanah longsor yang terjadi di Dusun Prampelan 1, Desa Adipuro, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, menyebabkan dua rumah rata dengan tanah. Foto: Yon

MAGELANG (SUARABARU.ID)– Tiga dari empat korban yang mengalami luka-luka akibat tanah longsor di Dusun Prampelan 1, Desa Adipuro, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, kini sudah diperbolehkan pulang.

blank
Waluyo (Kepala Desa Adipuro). Foto: Yon

”Saat ini tinggal Anis Safiroh (27), yang masih dirawat di RSU Tidar Magelang, karena mengalami luka di bagian tengkuk. Sedangkan Slamet Ardiyanto (39), Zidni Alfa Izzati (11) dan Riyoto (59), sudah boleh pulang,” kata Kepala Desa Adipuro, Waluyo, Rabu (27/1/2021).

Dia menambahkan, saat ini sebanyak 17 jiwa yang rumahnya terdampak bencana tanah longsor, sudah diungsikan di tempat yang aman. Mereka terdiri dari lima Kepala Keluarga (KK) dari rumah yang terdampak, dan dua KK lainnya merupakan korban rumah rusak tertimbun material longsor, berupa tanah dan rumpun pohon bambu.

BACA JUGA : Sebelum Dibunuh, Pelaku Sempat Memfoto Bayi yang Baru Dilahirkan

”Mereka kini mengungsi di tempat tetangga atau saudaranya yang aman dari bencana tanah longsor,” katanya.

Menurutnya, bencana alam tanah longsor di Dusun Prampelan II, juga menyebabkan tiga rumah warga rusak. Rumah yang rusak berat itu milik Slamet Ardiyanto (39) dan Riyoto (59). Sedangkan rumah milik Yaminem (65) hanya rusak ringan. Bencana tanah longsor juga menyebabkan sebuah kandang ternak milik Sumarno, mengalami rusak ringan.

Waluyo menambahkan, pada kejadian itu juga menyebabkan satu unit mobil milik Sartimah, yang sedang diparkir di pinggir jalan, juga tertimpa reruntuhan rumpun bambu dan tanah longsor. Setelah tertimpa longsoran, mobil itu jatuh menimpa rumah yang ada di bawah jalan itu.

”Selain itu, ada sebuah sepeda motor milik Riyoto, yang ikut tertimbun reruntuhan rumah dan tanah. Untuk sepeda motor sudah dievakuasi, sedangkan mobil belum bisa, karena masih ada reruntuhan rumah,” imbuhnya.

BACA JUGA : Pengurus PWI Kabupaten Magelang Diminta Amanah

Sementara itu, dari sejumlah saksi menyatakan, sempat mendengar suara bergemuruh sebelum tanah yang ada di perengan dan ditumbuhi rumpun bambu itu longsor.

”Sebelum longsor, ada suara gemuruh dan seperti adanya asapnya. Saya langsung menyuruh keluarga saya keluar rumah. Ternyata rumah Pak Slamet Ardiyanto dan Riyoto sudah tertimbun tanah,” kata Tumini, yang rumahnya hanya berjarak sekitar 10 meter dari rumah korban.

Dia menceritakan, sebelum bencana itu terjadi, hujan cukup deras melanda dusun yang ada di lereng Gunung Sumbing ini. Hujan turun pukul 14.30 WIB, dan sekitar satu jam kemudian hujan agak reda. Namun ketika hujan reda, tiba-tiba tanah itu longsor.

Yon-Riyan