blank
Ketua KONI Kudus Antoni Alfin. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Kisruh di tubuh KONI Kudus nampaknya kembali memanas. Jelang pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) pada Jumat (22/1), sejumlah pengurus Pengcab melakukan pertemuan untuk membahas penggulingan Ketua KONI Antoni Alfin.

Informasi yang dihimpun, pertemuan para pengurus Pengcab tersebut digelar di Hotel @Hom pada Rabu (20/1) malam. Dalam pertemuan tersebut, salah satu agenda adalah penggalangan kembali aksi mosi tidak percaya dan mendesak Musorkablub guna menggulingkan Antoni Alfin dari posisinya sebagai Ketua KONI Kabupaten Kudus.

Ketua Pengcab PASI, Sunarto mengaku mendapat undangan dan hadir dalam pertemuan tersebut. Namun demikian, Sunarto enggan membeberkan hasil pertemuan tersebut termasuk rencana Pengcab untuk mendesak Musorkablub.

“Ya saya hadir, tapi tidak sampai selesai,”kata Sunarto yang juga mantan manajer Persiku tersebut.

Sementara, Ketua Harian Pengcab PBVSI Kudus, H Ridwan mengungkapkan pertemuan forum Pengcab tersebut memang terjadi secara spontanitas. Pertemuan tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti kondisi internal kepengurusan KONI yang dinilai tidak kondusif.

Hasilnya, kata Ridwan, sebanyak 35 pengurus Pengcab menyatakan sepakat dan siap untuk menggulirkan mosi tidak percaya dan menggelar Musorkablub untuk melengserkan Antoni Alfin dari jabatannya sebagai Ketua KONI Kudus.

“Sudah ada 35 pengcab yang setuju untuk Musorkablub. Kemungkinan jumlah pengcab yang akan mendukung bisa bertambah,”ujar Ridwan.

Ridwan juga menyatakan, para pengcab juga kecewa agenda RAT yang sudah dijadwalkan KONI ternyata akan dilakukan secara virtual. Padahal, harapannya dalam RAT tersebut Pengcab menginginkan pertanggungjawaban Antoni secara lebih jelas.

Terpisah, Ketua KONI Kudus Antoni Alfin saat dikonfirmasi mengaku tidak tahu menahu atas pertemuan yang mengatasnamakan forum Pengcab tersebut. Menurutnya, pertemuan tersebut bukan dalam koordinasi KONI.

“Saya malah tidak tahu soal pertemuan itu,”kata Antoni singkat.

Sementara, terkait adanya gerakan mosi tidak percaya yang kembali muncul, Antoni menepisnya. Menurutnya, persoalan mosi tidak percaya dari Pengcab tersebut sudah diselesaikan KONI melalui rapat pleno.

“Untuk mosi sudah selesai dan juga kami plenokan,”tandasnya.

Gonjang-ganjing di tubuh KONI Kudus beberapa kali sempat mencuat. Aksi mosi tidak percaya dari Pengcab kepada Antoni sempat muncul sebelumnya, namun akhirnya reda.

Hanya saja, hal tersebut nampaknya tidak menyelesaikan masalah. Dan persoalan kembali mencuat saat Pemkab Kudus mengepras anggaran KONI dalam APBD Kudus 2021 sehingga hanya tersisa Rp 1  miliar.

Tm-Ab