blank
Alim Sugiantoro/dok

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Alim Sugiantoro, tokoh
Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban, memberikan apresiasi kepada
Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan (Kapusbimdik)
Khonghucu Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia
(RI), Wawan Djunaedi, yang dalam waktu kurang dari satu
tahun telah memperlihatkan kepedulian dan kerja nyata untuk
perkembangan agama Khonghucu di Indonesia.

Alim berharap hal ini bisa menjadi langkah awal terciptanya
peningkatan keadilan yang substantif bagi perkembangan umat
Khonghucu di Indonesia. Di samping itu, dia berdoa agar mimpi
terbentuknya Dirjen Khonghucu di Kemenag dapat menjadi
kenyataan.

Menurut pengusaha properti itu, terbentuknya Dirjen
Khonghucu dapat membantu menjaga perkembangan agama
Khonghucu di Indonesia sehingga umat bisa benar-benar utuh
diperlakukan oleh Negara, dan senantiasa memberikan
kontribusi nyata untuk bangsa dan negara Republik Indonesia.

Sebab, lanjut dia, umat Khonghucu Indonesia selalu
menjunjung tinggi tumpah darah Indonesia. Keberadaan Dirjen
Khonghucu di Kemenag akan semakin menjamin ketenteraman
dan kenyamanan dalam menjalankan ibadah.

‘’Kehadiran Dirjen Khonghucu nantinya memberi bukti bahwa
Kemenag memberi perlindungan dan pengakuan yang setara
bagi semua agama di Tanah Air,’’ jelasnya.

Alim meyakini Menag Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) bakal
mempertimbangkan permohonan pembentukan Dirjen
Khonghucu. Saat ini umat Khonghucu di bawah arahan
Pusbimdik yang dipimpin Wawan Djunaedi.

Seperti diketahui, selepas dilantik sebagai Menag yang baru,
Gus Yaqut menyampaikan beberapa gebrakan. Di antaranya
mengembalikan fungsi agama sebagaimana mestinya, yakni
agama sebagai sumber kedamaian yang memiliki sifat
mendamaikan setiap konflik yang ada. Dia menolak agama
sebagai sumber konflik dan perpecahan.

Menag yang asal Rembang, Jateng ini juga tidak ingin ada sikap
diskriminatif di Tanah Air. Apalagi jika sikap diskriminatif itu
muncul dari Kemenag.

“’Kami mendukung pernyataan Gus Yaqut yang menegaskan
Kementerian Agama RI merupakan kementerian seluruh agama
di Indonesia,” ujar Alim.

rr