SEMARANG (SUARABARU.ID) – Universitas Semarang (USM) melalui USM Career & Alumni Center (UCAC) menggelar USM Company Gathering guna mendapatkan masukan para user (stakeholder) baik itu alumni maupun untuk meningkatkan kualitas lulusan pada Senin (28/12).
Mengusung tema”Collaborative Insight USM dan Perusahaan/Industri dalam Rangka Integrasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka”digelar secara virtual melalui zoom dan dihadiri oleh puluhan perwakilan instansi.
Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Rektor I Prof Hardani Widhiastuti S.Psi, M.M ini dihadiri oleh Wakil Rektor III Dr Supari, para dekan, direktur pascasarjana, BPM, kepala program studi di USM, perusahaan/industri yang bekerja sama dengan USM, perwakilan IKA USM, perwakilan mahasiswa ini digelar secara virtual melalui zoom dan dihadiri oleh puluhan perusahaan.
Ketua UCAC USM, Khoirudin MKom mengatakan, topik utama ini diambil dengan pertimbangan dua hal utama yaitu perkembangan dunia kerja yang semakin kompetitif dan tuntutan bagi universitas untuk mempersiapkan lulusan yang siap bekerja dengan ilmu yang relevan dengan dunia kerja yang salah satunya adalah melalui penerapan merdeka belajar-kampus merdeka.
Menurutnya, melalui kegiatan Company Gathering ini, USM dan perusahaan/industri akan melakukan sharing mengenai peluang magang yang relevan dengan kondisi yang ada pada saat ini terutama di dalam Era Revolusi Industri 4.0.
Ia mengatakan, sub tema Workshop ini adalah Link and Match Perguruan Tinggi dengan dunia Industri/dunia usaha. Selain itu juga membahas mengenai peluang Magang, praktik kerja dan peluang karier.
Dr Supari dalam materinya menyampaikan mengenai link and match yang dibutuhkan antara perusahaan dan universitas.
”Link and Match antara universitas dan perusahaan merupakan penggalian kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar kerja. Melalui kurikulum merdeka belajar, peluang link and match semakin terbuka lebar sehingga jaminan untuk bisa memasuki pasar kerja dan dunia industri semakin besar,” ungkapnya.
Pada hakikatnya konsep link and match, katanya, dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan kebutuhan tenaga kerja.
Melalui kerja sama fungsional link and match dengan dunia kerja profesional, perguruan tinggi secara konseptual akan memiliki peluang yang cukup besar untuk melahirkan lulusannya menjadi calon-calon tenaga kerja yang memiliki profesionalisme yang tinggi.
Dia menambahkan, program magang pada kebijakan Kampus Merdeka berprinsip untuk membuka jalan bagi mahasiswa dalam mengembangkan kompetensinya melalui berbagai kegiatan yang dilakukan di luar kelas dengan menjadikannya sebagai pembelajar mandiri.
Oleh karenanya, Kampus Merdeka harus dibangun bersama, tidak hanya sekadar mengirim mahasiswa ke dunia industri, melainkan juga menjadi keyakinan bersama untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang unggul.
Selain itu, diskusi berjalan aktif antara perusahaan dan pihak USM untuk saling memberikan saran mengenai link and match yang dibutuhkan antara kedua belah pihak.
Salah satunya adalah sekjen IKA yang memberikan saran bahwa Soft Skills adalah hal yang penting yang harus diberikan kepada mahasiswa, karena pada prakteknya banyak karyawan baru yang tidak memiliki soft skilld dalam mendukung mereka bekerja.
Saiful Hadi-USM