blank
KETERANGAN - Sesjen Wantannas, Laksdya TNI Harjo Susmoro bersama Ketua Ikasma, Tafakurrozak memberikan keterangan kepada wartawan. (foto: nino moebi)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Sesjen Wantannas), Laksdya TNI Dr Ir Harjo Susmoro SSos, SH, MH memberikan pembekalan kepada peserta bela negara di SMAN 1 Kota Tegal, Kamis (19/11/2020).

Usai memberi pembekalan, Harjo Susmoro kepada sejumlah wartawan menyampaikan, Wantanas adalah lembaga negara yang bertanggungjawab untuk menyusun rancangan kebijakan nasional yang dengan masalah khususnya kedaruratan berkaitan dengan risiko pembangunan.

“Kita sudah mau menyusun setiap kejadian yang ada di daerah. Kita amati, kita identifikasi, analisa dan kita evaluasi. Setelah itu kita datang ke daerah untuk mengecek apakah data yang kita dapatkan valid apa tidak,” kata Harjo Susmoro.

Setelah data valid, data akan diolah menjadi rancangan suatu kebijakan persoalan-persoalan yang akan berdampak nasional. Harjo mencontohkan di Tegal adalah persoalan UMKM. ”Kita ke daerah-daerah yang punya kekhususan,” katanya.

Karena dia merupakan alumnus SMAN 1 Kota Tegal, maka sekaligus memberikan motivasi berkaitan dengan bela negara.

”Isu nasional kaitan masalah disintegarsi bangsa, juga kita memberikan masukan kepada pemerintah bagaimana menghadapi hal seperti itu, salahsatunya dengan pembinaan bela negara dalam rangka untuk menghindari disintegrasi bangsa.”

Menurutnya, kesadaran bela negara harus dimiliki oleh setiap lapisan masyarakat. Selama ini bela negara dianggap hanya masalah pertahanan dan keaamanan, padahal tidak seperti itu.

“Bela negara itu seluruh aspek kehidupan bangsa. Termasuk bagaimana wartawan dalam bela negara? Mestinya jangan mudah membuat berita hoax. Mungkin jujur tapi kira-kira akan berdampak apa tidak terhadap masyarakat. Apabila dampaknya? Kalau akan mengahancurkan negara ya harus ditahan,” tutur Harjo.

Harjo Susmoro, kelahiran di Tegal, 8 Februari 1965, lulusan SMAN 1 Kota Tegal Tahun 1983. Harjo merupakan lulusan terbaik Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-XXXII/tahun 1987 dan merupakan alumni terbaik peraih Satya Lancana Adhy Makayasa.

Tahun 2017 ia terpilih menjadi anggota Dewan IHO untuk periode 2017-2020, dan ia juga terpilih sebagai Vice Chairman East Asia Hydrographic Commission (EAHC) periode 2018-2021 serta sebagai Chairman MSS-ENC untuk periode (2018-2021).

“Konsep Program Bela Negara yang selama ini ditangani oleh Setjen Wantannas bukanlah bela negara yang hanya berparadigma militeristik, akan tetapi bela negara yang harus dapat menyentuh semua sendi kehidupan dan profesi seperti tukang becak, pedagang, supir taksi, pelajar, dokter, pilot, insinyur, dan lain-lain,” kata Jendral bintang tiga ini di depan peserta bela negara.

Ketua Ikasma, Dr Ir Tafakurrozak MH menambahkan, Wantannas dan Ikatan Alumni SMAN 1 Kota Tegal (Ikasma) dalam rangka bakti sosial yang pengejawantahan reuni akbar yang dimulai sejak 17 November hingga 28 Desember 2020 mendatang.

“Memilih topik bela negara karena bukan hanya hankam saja tetapi meliputi idiologi, politik, sosial, budaya, ekonomi dan hankam,” tutur Rozak.

Ikasma menginisiasi dengan Sesjen Wantannas bahwa peserta bela negara sifatnya hidrogen dengan berbagai profesi terutama pedagang, guru, nelayan, pelajar dan alumni. Ini merupakan peserta yang multi stakeholder.

“Ini merupakan inisiasi yang pertama kali di Indonesia karena pesertanya multi stakeholder berbagai ragam profesi. Itu dilakukan karena untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air,” ungkap Rozzak.

Nino Moebi