KUDUS (SUARABARU.ID) – Pelaksana Tugas Bupati Kudus HM Hartopo meminta masyarakat disiplin mematuhi protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, mencuci tangan memakai sabun, menjaga jarak serta menghindari kerumunan.
“Meskipun berada di dalam ruangan kerja, sebaiknya tetap memakai masker. Bagi masyarakat yang makan di warung makan atau tempat lainnya sebaiknya jangan sambil berbicara. Kecuali sudah memakai masker kembali, silakan berbicara agar tidak terjadi penularan kasus,” kata Hartopo, Kamis (19/11).
Menurut Hartopo, Pemkab Kudus saat ini terus berusaha meningkatkan status zona dari oranye menuju kuning atau hijau. Salah satu terobosan mulai dilakukan dengan meningkatkan kegiatan screening (pemeriksaan) kesehatan secara massal dengan sasaran kelompok rentan penularan penyakit Covid-19.
Kelompok rentan tersebut, mulai dari kelompok lansia, obesitas, serta orang dengan menyakit bawaan, seperti hipertensi, diabetes melitus dan jantung.
Kehadiran Perbup Kudus Nomor 41/2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19, kata Hartopo, merupakan salah satu upaya pemerintah mendisiplinkan masyarakat.
Sementara, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, dr Aziz Achyar menyatakan saat ini tim Gugus Tugas memfokuskan upaya untuk meningkatkan angka kesembuhan pasien Covid-19 serta menurunkan angka kematian. Pasalnya, dari sisi temuan kasus, Kabupaten Kudus masih di urutan nomor dua di Jateng.
Diakui Aziz, saat ini pihaknya memang terus meningkatkan intensitas screening terhadap kelompok rentan. Dan hal tersebut memang berakibat masih muncul temuan kasus baru.
“Dan hal tersebut tidak masalah. Sebab, jika angka kasus baru turun tanpa ada screening, justru itu adalah kegagalan dalam pengawasan. Screening ke kelompok rentan salah satunya adalah untuk upaya pemetaan dan pengawasan,”ujarnya.
Dari sisi jumlah kasus, kata dia, memang akan ada kenaikan, namun kaitannya dengan status zona akan menjadi zona kuning dan angka kematiannya juga bisa turun.
Terkait dengan penentuan status zona COVID-19, kata dia, faktor penentunya cukup banyak, namun hal terpenting bisa meningkatkan angka kesembuhan dan menurunkan angka kematian sesuai harapan pemerintah pusat.
Sedangkan untuk sarpras, Aziz menyebut Kudus masih cukup memadai. Jumlah tempat tidur untuk menangani pasien Covid-19 masih bisa mencukupi termasuk laboratorium Covid-19.
Tm-Ab