blank
Satu per satu bergiliran dengan tertib, dan patuh protokol kesehatan, petugas adhoc KPU untuk Pilkada Blora 2020 menjalani rapid test. Foto : SB/Wahono

BLORA (SUARABARU.ID) – Hari kesebelas pelaksanaan rapid test (tes medis cepat) bagi  20.743 anggota PPS, staf sekretariat PPS, KPPS dan petugas Linmas Pilkada Blora 2020, ditemukan 270 reaktif dan 20 positif terpapar virus corona.

Pada hari kesebelas, Kamis (19/11/2020), petugas medis Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat sudah melakukan pemeriksaan terhadap 10.356 petugas pemilihan dari 20.743 sasaran (orang) di jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Kami sudah rapid test 10.356 petugas jajaran KPU, hasil sementara 270 reaktif dan 20 petugas adhoc positif covid-19,” terang pejabat pelaksana tugas (Plt) Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, Henny Indriyanti.

Menurut Henny, pada hari keempat memang baru 230 petugas yang reaktif, dan 19 orang positif. Masuk hari kesebelas, terdekteksi tambah 40 orang reaktif, dan satu yang positif covid-19.

Rapid test masih terus berlanjut terhadap 10.386 orang lagi, sehingga diperkirakan jumlah reaktif bisa bertambah, termasuk yang positif covid-19 bisa jadi akan terus bertambah, karena saat ini hasil lab-swab test belum semuanya turun.

“Mudah-mudahan yang positif terpapar virus corona tidak nambah lagi, cukup 20 orangitu saja,” harap mantan Kepala Dinkes Kabupaten Blora ini.

Dijelaskan Henny, bagi petugas jajaran KPU yang reaktif, dilanjut dengan program lab-swab test untuk mendeteksi mereka yang positif covid-19. Tapi bagi petugas yang enggan di swab test pihaknya tidak bisa memaksa.

Wajib Swab Test

Seperti dijelaskan Ketua KPU Kabupaten Blora,  Jawa Tengah, M. Khamdum, bagi anggota PPS, staf sekretariat PPS, KPPS dan Linmas yang reaktif dari pemeriksaan rapid test wajib ikut program swab test.

Kepada semua petugas yang reaktif, sementara ini menjalani isolasi mendiri, namun jika hasil lab swab test-nya negatif tertular virus corona, mereka bisa kembali menjalankan tugas sebagai penyelenggara pilkada.

Sedangkan bagi petugas yang hasil swab-test ternyata positif tertular virus corona,  lanjut Khamdun, harus menjalani karantina dan tugas-tugasnya akan diampu dan ditangani oleh petugas lainnya.

blank
Petugas medis dari Dinkes Kabupaten Blora, melakukan rapid test anggota lembaga ad hoc KPU untuk Pilkada 2020 di Puskesmas Japah, Kecamatan Japah, Blora. Foto: SB/Wahono

“Khusus pelaksanaan rapid test dan swab test, KPU menyerahkan sepenuhnya pada Dinkes,” tandas Ketua KPU Kabupaten Blora.

Di Bora, total petugas badan adhoc KPU di level desa, kelurahan dan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang menjalani rapid test  20.743 (bukan 20.752 orang, Red), tersebar di 295 desa dan kelurahan di 16 wilayah kecamatan.

Rapid test digelar bertahap mulai 7-24 November 2020. Petugas badan ad hoc KPU ini, menjalani rapid test bertahap di 26 Puskesmas, balai desa, balai kelurahan, dua Rumah Sakit Umum (RSU) dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).

Terkait kegiatan rapid test ini, tidak akan berpengaruh terhadap status dan kinerja anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS), staf sekretariat PPS, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas), tandas Khamdun.

“Dilaksanakan rapid test dan lab swab test ini, adalah komitmen KPU dalam  menciptakan Pilkada yang aman dan sehat dari covid-19,” pungkas Ketua KPU Kabupaten Blora.

Wahono/trs-mul