WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Guna memantau perkembangan dan evaluasi penanganan kasus penyebaran Covid-19 di Wonosobo, Bupati Eko Purnomo pimpin langsung rapat koordinasi secara virtuak bersama Camat, Kepala Puskesmas, Kades dan Lurah se-Wonosobo di Ruang Command Center Gedung Setda, Selasa (6/10).
Di dampingi Sekda One Andang Wardoyo, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) dr Mohammad Riyatno MKes, Kabag Kesra Setda Isnanto dan Kabag Pemerintahan Setda Tono Prihatono, Rakor juga diikuti beberapa pimpinan OPD terkait lainnya.
Kabag Pemerintahan Setda, Tono Prihatono menuturkan video converence Rakor perdana ini dilakukan untuk berbagai efisiensi di masa pandemi Covid-19 dan merupakan sebuah terobosan di era kebiasaan baru serta untuk mengurangi kerumunan dengan memanfaatkan rapat jarak jauh.
Menurutnya, vidcon tersebut akan dilakukan berkelanjutan, sebagai evaluasi dan untuk mengetahui informasi kasus maupun perkembangan percepatan penanganan Covid-19 di seluruh wilayah di Wonosobo.
“Dalam upaya percepatan penanganan Covid 19, Bupati Wonosobo selaku Ketua STPP, mulai hari ini dan akan dilaksanakan secara terus menerus, melaksanakan rapat evaluasi penanganan Covid-19 melakui vidcon kepada semua Camat, Kades/Kalur, dan Kepala Puskesmas dan OPD terkait lainnya,” kata dia.
Hal itu dilakukan, sambungnya, agar permasalahan bisa langsung diselesaikan secara cepat dan tepat.
Vidcon langsung dengan jajaran pemerintahan di bawah dimaksudkan agar informasi tentang penanganan Covid-19 bisa tersampaikan ke Desa/Kelurahan.
“Melalui cara ini diharapkan tidak terjadi putus informasi di tengah jalan yang sering kali terjadi dan sempat menimbulkan kebingungan di tingkat bawah. Sehingga percepatan penanganan Covid-19 tidak fokus di tengah terus meningkatnya jumlah pasien yang terpapar virus Corona,” katanya.
Plt Kepala DKK dr Mohammad Riyatno MKes menyampaikan perkembangan kasus positif Covid-19 di Wonosobo, mengalami peningkatan yang signifikan, mulai bulan Agustus sampai dengan Oktober 2020 ini.
Kasus Melonjak
“Di mana lonjakan kasus pada gelombang kedua, mencapai empat kali lipat kasus, pada gelombang pertama di bulan April sampai dengan Juni 2020, sehingga memerlukan langkah penanganan yang lebih,” harapnya.
Angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19, bebernya, sampai dengan minggu ke 41, telah mencapai total 688 kasus, dengan jumlah 293 orang dirawat, 37 orang sembuh dan 21 orang meninggal. Angka tersebut dinilai tinggi dibandingkan dengan kasus digelombang pertama yang hanya 83 pasien positif Covid-19.
“Bahkan di 5 minggu terakhir terjadi penambahan luar biasa yakni 168 kasus konfirmasi, namun tanpa diimbangi dengan angka kesembuhan sehingga membuat seluruh lokasi karantina atau isolasi komunal menjadi penuh terisi akibat lonjakan itu,” keluh dia.
dr Mohammad Riyatno menambahkan terdapat 5 klaster penularan baru, dalam periode serangan gelombang kedua ini. Yakni kluster perkantoran 129 kasus, kluster rumah tangga 157 kasus, kluster sosial seperti takziah dan muyen 134 kasus, kluster pondok pesantren 7 kasus, dan kluster perjalanan 42 kasus.
“Perlu ada tindaklanjut bersama dan kerja yang lebih serius dari seluruh pihak. Dengan melakukan langkah antisipatif dalam menekan penyebaran kasus lebih luas lagi,” pintanya.
Di sisi lain Riyatno menyayangkan dengan adanya penolakan dari sebagian warga masyarakat terhadap tenaga kesehatan (nakes), yang terjadi baru-baru ini, terkait dengan kegiatan penanganan dan tindakan pencegahan Covid-19.
Pihaknya berharap adanya kerjasama unsur wilayah serta fasilitasi dari semua pihak agar nakes yang ada dilapangan bisa menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik dan aman sehingga penolakan dan kemungkinan potensi kasus bisa di minimalisir.
“Di masyarakat sudah terjadi penolakan kedatangan dan tindakan nakes. Kami perlu mendapatkan support dari semua pihak sehingga nakes dapat melaksanakan tugas dengan baik dan aman menemukan data dan tindakan yang tepat untuk penanganan pandemi ini,” paparnya.
Bupati Wonosobo Eko Purnomo menginstruksikan kepada para Kades/Kalur, agar Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat Desa/Kelurahan untuk membentuk Pengawas Penegak Protokol Kesehatan yang bertugas menegakan prokes di wilayah Desa/Kelurahan masing-masing.
Muharno Zarka-Wahyu