SEMARANG (SUARABARU.ID) – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memastikan bahwa rumah sakit dan ICU di Jawa Tengah masih aman. Meskipun di beberapa daerah khususnya Banyumas, terjadi outbreaks akibat munculnya klaster pondok pesantren.
“Kita masih aman kok, siapa bilang kita kekurangan. Untuk Banyumas, sudah kami tolong dan lakukan tindakan-tindakan. Sudah diswab dan diatur semuanya. TNI sudah meminjamkan (tempat isolasi), kami juga siapkan. Cukup kok,” kata Ganjar ditemui di kantornya, Kamis (1/10).
Secara keseluruhan, di rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Tengah, sampai saat ini masih tersedia 1.911 tempat tidur yang kosong. Selain itu, juga masih ada 237 ICU yang belum terpakai.
“Jadi sebenarnya kalau dari sisi itu, kita masih aman. Sementara tempat isolasi yang sudah kami siapkan, kira-kira baru terisi 60 persen. Masih ada 40 persen yang bisa digunakan untuk yang sifatnya mendadak seperti kasus di Banyumas,” terangnya.
Bahkan, Ganjar juga berencana menambah tempat isolasi di hotel-hotel di Jawa Tengah. Hal itu diputuskan setelah rapat dengan Menko Marinvest, Luhut Binsar Pandjaitan, beberapa waktu lalu.
“Pak Luhut bilang, jika masyarakat tidak mau isolasi di tempat mereka sendiri karena berbahaya, bisa dilakukan penambahan isolasi di hotel. Kami sudah persiapkan itu, dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jateng siap membantu, nanti tinggal ditunjuk saja,” terangnya.
Bahkan, dirinya sudah meminta Bupati Banyumas untuk menyiapkan skenario pemanfaatan hotel itu. Hal ini dilakukan untuk antisipasi jika terjadi penambahan jumlah kasus.
“Banyumas menurut saya sudah harus menyiapkan itu, kalau dengan tempat isolasi yang kita bantu cukup, maka tidak perlu. Tapi kalau diperkirakan akan ada penambahan, nggak papa disiapkan hotel, nanti bisa kita kerjasamakan,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Banyumas akibat munculnya klaster baru, yakni klaster pondok pesantren. Sampai saat ini, ada ratusan santri yang dinyatakan positif kasus Covid-19.
Pemkab Banyumas sendiri tengah kebut melakukan tracing. Sebanyak 4000 tes swab disiapkan untuk keperluan tracing itu.
Hery Priyono