blank
Untuk memiliki kemampuan bertempur, salah satunya harus mahir menembak. Ini membutuhkan latihan terarah, bertingkat dan berlanjut.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Sebagai anggota TNI harus memiliki kemampuan tempur yang selalu terbina dengan baik. Untuk menguasai tempur, salah satunya adalah mahir menembak, yang itu membutuhkan latihan secara terarah, bertingkat dan berlanjut.

Terkait hal tersebut, Kodim 0728 Wonogiri melalui program Binlat Bidang Operasi, menentukan agenda kalender waktu latihan. Yakni latihan menembak senjata ringan (Latbakjatri) Triwulan III Tahun 2020. Lokasi latihan bertempat di lapangan tembak Yonif R-408/SBH. Latihan triwulan III ini, dilaksanakan dengan materi senapan laras panjang jenis M-16 dan senjata api gengam pistol.

Dandim 0728 Wonogiri Letkol (Inf) Imron Masyhadi melalu Kapten (Inf) Hengky Nurchayadi selaku Komandan Latihan (Danlat), mengatakan, hal yang paling utama dalam Latbakjatri adalah faktor keamanan. Sebaik apapun hasil latihan, tidak akan berarti jika terjadi cidera ataupun hal-hal yang tidak diinginkan. Sebaliknya, jika latihan berjalan dengan aman dan lancar, maka itu adalah sebuah indikator keberhasilan berlatih.

Sikap Disiplin
Kepada seluruh prajurit yang menjadi peserta latihan, diseru untuk senantiasa bersikap disiplin dengan mematuhi segala instruksi yang sudah ditunjuk sebagai koordinator. ”Patuhi segala mekanisme latihan, agar kita semua aman dan selamat,” tegas Danlat Kapten (Inf) Hengky Nurcahyadi.

blank
Para prajurit TNI jajaran Kodim 0728 Wonogiri, melakukan latihan menembak di lapangan tembak Yonif R-408/SBH.

Berkaitan dengan pandemi Corona Virus Disease (Covid)-19, agar pengaturan berlatih senantiasa mematuhi protokol kesehatan pencegahan wabah virus corona.Dandim 0728 Wonogiri Letkol (Inf) Imron Masyhadi, mengatakan, melalui latihan menembak,  para prajurit kembali diingatkan dengan pelajaran teori dasar, sekaligus untuk menyegarkan kembali penguasan teknik menembak secara benar.

Pemahaman ilmu dasar menembak harus dikuasai oleh semua personel prajurit. Yakni teknik sinkronisasi dari pengaturan nafas, teknik bidik yang benar, cara menekan picu senjata dan pegangan yang teguh. Diharapkan, para prajurit mampu mengaplikasikanya dalam latihan, sehingga tujuan latihan dapat dicapai sesuai yang diharapkan satuan.

Bambang Pur