KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Nasib sial dialami pedagang “kembang tahu”, Dimyati (65), warga Desa Jembangan, Kecamatan Poncowarno, Kebumen. Modal jualannya Rp 350.000 sempat dibawa kabur pembeli yang mengaku pinjam.
Dimyati sehari-hari mangkal di depan SPBUKawedusan, menjadi korban penipuan, Sabtu (5/9). Itu setelah ia menolong seseorang yang meminjam uang kepadanya sebanyak Rp 350.000. Berjam-jam ia menunggu pria mengenakan masker mengembalikan uangnya, ternyata tak kunjung datang.
Beruntung aksi penipuan itu sampai ke telinga Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan, sehingga dagangannya diborong dan uang Rp 350.000 yang hilang pun diganti.
“Saya merasa iba kepada bapak penjual kembang tahu, selanjutnya kami panggil ke rumah dinas. Bapak penjual kembang tahu ini telah ditipu oleh seseorang. Informasi itu saya dengar dari salah seorang rekan. Jadi saya tolong,”jelas AKBP Rudy Cahya Kurniawan, Sabu (5/9) siang.
Awal mula saat datang ke rumah dinas Kapolres, Dimyati terlihat lemas. Bagaimana tidak, penghasilan sehari Rp 70.000malah ditipu Rp 350.000 oleh seseorang.
“Bapak itu kita hibur, kita selidiki bagaimana awal kejadiannya, serta bagaimana ciri-ciri orang yang pinjam uang kepadanya. Namun Pak Dimyati ini sama sekali tidak ingat,”ucap Kapolres
Namun AKBP Rudy Cahya Kurniawan mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Dimyati si penjual kembang tahu. Di tengah keterbatasan masih mau menolong orang, meski tidak kenal asal-usul orang itu.
Buah dari kejadian itu, dagangannya langsung habis diborong pucuk pimpinan Polres Kebumen. Biasanya mangkal mulai pukul 06.00-16.30,bisa pulang lebih cepat. Bahkan rencananya ia kembali diundang AKBP Rudy Cahya Kurniawan ke Polres Kebumen.
Berdasarkan informasi , penipuan terjadi saat seorang laki-laki beli kembang tahu 20 bungkus kepadanya. Saat Dimyati menyiapkan 20 bungkus Kembang Tahu, tiba-tiba pria itu bercerita tidak membawa dompet.
Selanjutnya pria dengan ciri-ciri mengenakan masker itu meminjam uang kepada Dimyati Rp 350.000 dengan alasan untuk membeli sate. Tanpa berfikir negatif, Dimyati dengan jiwa kayanya langsung membantu pria itu. Namun setelah ditunggu berjam-berjam uang yang merupakan modal usaha tak kunjung dikembalikan.
Komper Wardopo