blank
KESIAPAN : Saat Bupati Blora, H. Djoko Nugroho, memimpin rapat koodinasi kesiapan sekolah menerpakan program belajar tatap muka di tengah pendecmic covid-19. Foto : SB/Wahono

BLORA (SUARABARU.ID) – Empat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri dan Satu Madrasah Tsnawiyah (MTs) Negeri di Blora, Jawa Tengah, mulai bersiap melakukan program belajar tatap muka dengan menerapkan prosedur protokol kesehatan.

Selain SMP/MTs, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Pendidikan (Diknas) setempat, juga menyiapkan empat Sekolah Dasar Negeri (SDN), yakni sebagai pilot project atau proyek percontohan belajar tatap muka saat pandemic covid-19.

“Kami siapkan lima SMP/Mts Negeri dan empat SDN, yakni sebagai pilot project dan motivasi siswa belajar di tengah pandemic covid-19,” jelas Kepala Diknas Kabupaten Blora, Hendi Purnomo, Selasa (18/8/2020).

Sebelum belajar mengajar tatap muka dibuka, lanjut alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN/STPDN) Sumedang-Jabar, juga dipersiapkan secara matang tenaga pendidik yang dinyatakan negatif covid-19.

Untuk keperluan itu, kata Hendi, kepala sekolah dan tenaga pengajarnya (guru) akan menjalani pemeriksaan kesehatan, dan  aktif berkoodinasi dengan para tenaga medis di Pukesmas terdekat.

“Dinas Kesehatan (Dinkes) sudah lampu hijau, dan sebagian besar kecamatan di Blora bersatatus zona kuning atau resiko rendah dalam penularan virus corona,” kata mantan Camat Jati dan Camat Randublatung ini.

Hanya 2,5 Jam

blank
KOORDINASI : Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Hendi Punromo, STTP, MA, koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk persiapan belajar tatap muka di tengah pendecmic covid-19. Foto : SB/Wahono

Menurut Hendi, saat belajar tatap muka nanti, tidak lantas masuk  selama satu pekan penuh pagi hingga siang, namun akan dibatasi dulu sekitar dua kali seminggu, dan masa belajar tatap muka hanya sekitar 2,5 jam.

“Sekali lagi program ini untuk memotivasi siswa, dan baru tahap persiapan yang rencanannya akan dimulai dua pekan kedepan,” tambah Kepala Dknas Kabupatern Blora, Hendi Puromo.

Pilot project belajar tatap muka itu, SMPN 2 Tunjungan, SMPN 2 Kedungtuban, SMPN 1 Todanan, SMPN 1 Menden dan MTs Jepon. Untuk SD, SDN 2 Jagong (Kunduran), SDN 1 Ngebak (Menden), SDM 1 Ledok (Sambong), dan SDN Gandu (Bogorejo)

Terpisah pejabat pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkas setempat, Lilik Hernanto, membenarkan telah menjalin koordinasi dengan Diknas terkait rencanan belajar tatap muka untuk 10 sekolah (SMP, MTs dan SD).

“Saat ini ada 11 dari 16 kecamatan di Blora sudah berstatus zona kuning, wilayah dengan level rendah penularan Corona Virus Disease 2019  atau covid-19,” kata Lilik Hernanto

Sebelumnya, Kamis (13/8/2020), Pemkab melalui Dinas Pendidikan menggelar rapat koordinasi (rakor) penyesuaian kebijakan pembelajaran di masa pandemi covid-19.

Rakor diikuti oleh para Kepala SMP, Kepala Korwil TK/SD Kecamatan, Dewan Pendidikan, perwakilan Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng wilayah IV, serta PGRI, dan pengawas sekolah.

Rapat dipimpin Bupati Djoko Nugroho, menyusul banyak Kkepala sekolah yang menginginkan segera membuka sekolahnya, agar proses pembelajaran bisa berjalan maksimal. Rakor berlangsung di pendapa rumah dinas Bupati Blora.

Beberapa sekolah menyatakan siap menyediakan peralatan protokol kesehatan, sehingga haparan para kepala sekolah itu dijadikan bahan pertinbangan Dinkes terkait kondisi persebaran covid-19 untuk bahan pertimbangan sebelum membuka kembali sekolah tatap muka.

Wahono-Wahyu