PURWOKERTO (SUARABARU.ID) – Sebanyak 1.079 siswa mengikuti upacara penutupan, pelantikan, dan pengambilan sumpah Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan (Diktuk) Bintara Polri Gelombang II Tahun Angkatan 2024, Rabu (18/12/2024).
Acara yang berlangsung di Lapangan Tri Brata SPN Polda Jateng ini dipimpin Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol. Ribut Hari Wibowo.
Peserta upacara terdiri atas satu peleton Korsik SPN Purwokerto serta 43 peleton siswa Diktuk Bintara Polri dari berbagai daerah, termasuk 475 siswa asal Papua dan 604 siswa asal Jawa Tengah. Para siswa tersebut resmi dilantik menjadi anggota Polri dengan pangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda).
Kapolda Jateng mengucapkan selamat kepada para Bintara remaja Polri yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan dan resmi dilantik menjadi anggota Polri. Ribut menegaskan bahwa tugas dan tanggung jawab sebagai insan bhayangkara kini melekat pada diri para Bintara remaja Polri.
“Pelantikan ini bukanlah akhir dari perjuangan, tetapi langkah awal perjalanan tugas dan karier sebagai anggota Polri. Jadilah polisi yang humanis, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan zaman,” ujarnya.
Ribut berpesan kepada para Bintara baru agar terus belajar dan meningkatkan kemampuan. Nilai-nilai luhur Tribrata dan Catur Prasetya harus selalu diamalkan dan dijadikan pedoman setiap langkah pengabdian sebagai insan Bhayangkara sejati.
Dalam upacara pelantikan tersebut, sempat terekam berbagai momen haru saat para siswa bertemu dan berpelukan dengan orang tua siswa yang memberikan ucapan selamat serta doa. Diantaranya dialami oleh dua orang siswa lulusan terbaik bernama Bripda Ibrahim Asyam Qurrataa’yun asal Temanggung
Bripda Ibrahim, siswa peleton III B 3, berhasil meraih predikat sebagai siswa dengan nilai akhir pendidikan tertinggi 80,65. Selama pendidikan, dirinya dikenal oleh para pembina dan para siswa lain sebagai siswa yang cerdas, aktif, dan inspiratif, baik di bidang akademik maupun sosial.
Lahir dari pasangan Muhammad Ja’far Khudhori dan Lely Setyowati Ningrum di Temanggung pada 11 Agustus 2004, ayah Bripda Ibrahim bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), sedangkan ibunya berprofesi sebagai guru.
Kehidupan di lingkungan yang sederhana telah membentuk dirinya menjadi pribadi yang rendah hati, disiplin, dan penuh semangat dalam menimba ilmu. Selain itu dukungan dari keluarga terutama kedua orang tua menjadi landasan dan motivasi bagi dirinya untuk terus berprestasi.
“Ayah dan ibu selalu memberikan motivasi kepada saya untuk terus berusaha, apapun hasilnya nanti. Mereka adalah inspirasi terbesar saya,” kata Bripda Ibrahim.
Sementara dalam keterangannya Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol. Artanto menyebut pelantikan ini merupakan bagian dari upaya Polri untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
” Ini adalah langkah awal pengabdian bagi mereka. Dengan bertambahnya personel yang telah terlatih dan siap terjun ke lapangan, diharapkan kinerja Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat akan semakin optimal,” tandasnya.
Ning S