blank
Penampilan Kopi Ireng dalam acara Silaturasa ke-5 bertema Jabat Erat di Gedung DKD Jepara. Foto:Dwi Lessa Smanca

JEPARA (SUARABARU.ID) – Serangkaian acara Silaturasa ke-5 bertema Jabat Erat yaitu sebuah gathering para musisi Reggae, fansbase dan stakeholder musik di Jepara telah digelar dengan apik. Bertempat di Gedung Dewan Kesenian Daerah Kabupaten Jepara, para musisi Reggae berkolaborasi menghibur fans dan para penikmat musik, Jumat malam (15/11).

Silaturasa sendiri adalah sebuah wadah kolektif kolaborasi musisi, talent, fans, penikmat maupun manajemen musik yang bertujuan mengedukasi kembali seluruh stakeholder musik di Jepara tentang Seni Pertunjukan Musik yang aman, damai dan kondusif.

Acara di buka dengan sambutan oleh Sekertaris Kedinasan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Budhi Sulistyawan, S.STP, M.Si pada Jumat sore. Setelah itu dilanjutkan dengan Edukasi Penanaman Masyarakat dan Anak Usia Sekolah oleh narasumber Eswal, pemilik Rumah Ijo, sebuah lembaga edukasi kolektif menanam sejak dini.

blank
Kebersamaan Rastasky bersama penonton dan fansbase. Foto: Dayat

Malamnya, pentas musik dibuka oleh penampilan apik Jepara Drum Squad (JDS), Jepara Bass, dan Setara (Sedulur Gitar Jepara). Lalu dilanjutkan dengan suguhan musik Reggae oleh band Kopi Ireng dan Rastasky yang berjalan apik dan kondusif hingga pukul 22.00.

blank
Nurul Handayani dari Kopi Ireng yang juga ketua panitia. Foto: Dewi Lensa Smanca

“Menurut saya ini bagus dari sisi konsep kegiatan. Karena bukan hanya sekedar bermusik saja tapi ada kegiatan edukasinya. Ya bermusik bukan hanya tentang menghibur tapi juga tentang berkarya, jadi  bukan hanya berekspresi tapi juga tentang bagaimana menyampaikan pesan kepada masyarakat, seperti edukasi kepada anak-anak tentang penanaman ini,” ujar Budi dalam sesi wawancara setelah membuka acara Silaturasa ke-5.

blank
Eswal dari Rumah Ijo saat memberikan edukasi menanam kepada anak-anak. Foto: Dewi Lensa Smanca

Menurut Sekdin Diparbud tersebut, musik bisa menyatukan banyak rasa termasuk menyatukan banyak harapan. Sehingga musik di Jepara bisa benar-benar tumbuh bersama dan berperan dengan semakin berkembangnya Jepara. Musik juga mengambil peran, memberi makna, memberi pesan untuk bersama membangun Jepara. “Seperti pesan di genre kalian ini, one love, one heart, lets get together,” ujar Budi

blank
Penyerahan benih gratis kepada anak-anak oleh relawan. Foto: Dewi Lensa Smanca

Sementara Eswal dari Omah Ijo memgaku senang terlibat dalam serangkaian acara Silaturasa ke-5 untuk mengedukasi anak-anak. “Awalnya saya memang jualan tanaman di rumah, namun saya kepikiran jika mereka antusias membeli namun belum tahu cara menanam dan merawat pasti tanamannya tidak akan tumbuh optimal sehingga saya memutuskan mulai mengedukasi secara kolektif untuk edukasi penanaman ke masyarakat,” ujar Eswal yang juga dikenal sebagai seorang penyanyi senior Jepara

blank
Suasana Silaturasa ke-5 bertema Jabat Erat yang berlangsung apik dan kondusif. Foto: Dayat

“Rangkaian program silaturasa yang diramu oleh J-rolu Management ini menjadi sebuah sinyal baru untuk kembali memunculkan dan meramaikan Genre Reggae yang sempat meredup di Jepara.  Usaha tersebut juga adalah salah satu bentuk kepedulian teman-teman musik Jepara yang selalu ingin mengembangkan potensi, ruang apresiasi dan ekspresi kawan-kawan musik,” ucap Kustam Ekajalu saat ditemui setelah acara.

Menurutnya, perlu dukungan dari berbagai pihak yang mampu dan bisa memperkaya khasanah musik Jepara ini dan harapannya tidak hanya Genre Reggae saja. “Semoga kedepannya dengan adanya program mandiri yang di adakan oleh kawan-kawan musik dan pecinta musik Jepara ini kita juga mampu untuk kaderisasi dan mengembangkan kualitas musik khususnya Jepara bahkan Nusantara,” ucap Kustam menambahkan.

blank
Ompong vokalis Rastasky . Foto: Dewi Lansa Sanca

“Senang sekali karena dari Silaturasa pertama hingga yang kelima ini berjalan lancar dengan dukungan dari berbagai pihak. Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Dewan Kesenian Daerah Jepara, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jepara serta para vendor seperti Gudang Garam dan vendor-vendor lain yang mendukung berjalannya acara ini sehingga pergerakan kolektif teman-teman terbantu,” terang Nurul Handayani sebagai ketua panitia acara.

Menurutnya kemajuan insan musik Jepara akan semakin membaik, dimana Program Silaturasa ini memang disepakati teman-teman sebagai wadah para talent ataupun musisi, management, fans dan penikmat musik Reggae Jepara dengan tujuan mengedukasi pertunjukan seni musik yang aman, damai dan kondusif.

Harapan kedepannya akan ada sinergi yang lebih baik diantara fasilitator, perijinan dan seluruh pendukung kesenian dan akan lahir regenerasi kolektif maupun komersil yang juga punya kesadaran sama dan selaras dengan kami sehingga memperkaya ranah musik di Jepara

Hadepe – Septiana Wibowo