SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menambah jumlah guru besarnya menjadi 277 orang. Pengukuhan lima guru besar berlangsung dalam Sidang Terbuka Senat Akademik dipimpin Rektor Prof Dr Jamal Wiwoho SH M.Hum di kampus setempat, Selasa (19/9).
Guru besar yang baru saja dikukuhkan yaitu Prof Dr.Ars Avi Marlina ST,MT, Prof Dr Eko Pujiyanto SSi, MT, Prof Dr Kundharu Saddhono SS,M.Hum, Prof Dr dr Pamudji Utomo Sp.OTK (K) dan Prof Dr Sapta Kunta Purnama MPd yang berasal dari empat fakultas.
Prof Dr. Ars Avi Marlina ST, MT, Guru Besar bidang ilmu Transformasi Budaya pada Fakultas teknik UNS menyampaikan pidato pengukuhan “Arsitektur Regeneratif Menuju Keberlanjutan Kawasan Warisan Budaya Baluwarti Surakarta”.
Sedangkan Prof Dr Eko Pujiyanto S.Si MT yang juga dari Fakultas Teknik dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang ilmu Manajemen Kualitas. Dalam pidato pengukuhan “Rekayasa Kualitas Produk Untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Manufaktur Berkelanjutan” menyatakan, Indonesia perlu menguatkan sektor manufaktur sehingga kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto tahun 2024 mencapai 24 persen dan tahun 2035 kembali pada kisaran 28-30 persen.
Berikutnya Prof Dr Kundharu Saddhono SS, M.Hum, C.Ed, CISHR Guru Besar Bidang Ilmu Sosiolinguistik FKIP UNS menyampaikan pidato pengukuhan “Bahasa Indonesia Menuju Bahaqsa Internasional Dalam Perspektif Sosiolinguistik”.
Dikemukakan, tranformasi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional adalah proyek jangka panjang yang memerlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dunia bisnis dan masyarakat.
Sementara itu Prof Dr dr Pamudji Utomo Sp.OTK (K) Guru Besar bidang ilmu Orthopaedi Tulang Belakang Fakultas Kedokteran UNS dalam pidato pengukuhannya bertajuk “Penanganan Penyakit Tulang Belakang Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Sumberdaya Manusia” menyatakan, secara global 80 persen populasi dunia pernah mengalami nyeri punggung.
Selain itu 7,5 persen populasi dunia terdiagnosis penyakit tulang belakang dengan beragam keparahan. Masih dalam kesempatan sama Prof Dr Sapta Kunta Purnama M.PD Guru Besar ilmu Olahraga pada Fakultas Keolahragaan UNS pada pidato pengukuhan “Pembinaan Paralympian Menuju Indonesia Emas 2045” menyatakan, Indonesia harus mampu meloloskan minimal 120 Paralympian dan medali emas 25 sampai dengan 36.
Data pembinaan atlet pelajar penyandang disabilitas masih minim. Pada data Kemenpora saat ini hanya terdapat 22 atlet muda yang dibina di SKO Disabilitas.
Role model
Rektor UNS Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum., dalam sambutannya berbangga hati atas prestasi luar biasa yang dipersembahkan dosen UNS yang telah mencapai jabatan akademik tertinggi.
UNS menjadi lebih percaya diri untuk berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kemajuan masa depan bangsa Indonesia.
Jabatan guru besar jangan hanya digunakan berdiri di atas menara gading, yang sibuk dengan urusannya sendiri.
“Tetapi jadilah guru besar yang peka terhadap perubahan dan menjadi role model sehingga dapat menginspirasi para dosen muda, mahasiswa dan masyarakat untuk terus bertransformasi menjadi lebih baik,” tandasnya.
Bagus Adji