blank
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Solo Nugroho Joko P tengah menyampaikan penjelasan mengenai  “Update Isu Ekonomi Solo Raya”, Kamis ( 13/4). Foto: Bagus Adji

SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Minat masyarakat Solo Raya menukar uang untuk memenuhi kebutuhan lebaran masih tetap tinggi. Tercatat dari target Rp 6 triliun yang telah disediakan Bank Indonesia, sebanyak 65 persen di antaranya sudah terserap oleh masyarakat.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Solo Nugroho Joko P menyebut, permintaan masyarakat menukarkan uang tahun 2023 meningkat dibanding tahun sebelumnya.

“Meningkat animo karena penukaran pada lebaran kali ini masyarakat mendapatkan uang emisi tahun 2022. Sedangkan poada lebaran tahun 2022 uang yang diterima masyarakat  menggunakan emisi 2016”, kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Solo Nugroho Joko P , dalam acara Srawung Awak Media sareng Bank Indonesia ( SRAMBI) di Solo, Kamis (13/4/2023).

Proyeksi Bank Indonesia Perwakilan Solo, lanjut Nugroho Joko P, total permintaan uang  untuk lebaran dari Solo Raya diperkirakan Rp 6 triliun. Dana disebut terakhir berasal dari dua sumber yakni Bank Indonesia Rp 4,1 triliun dan Rp 1,9 sisanya dari Transaksi uang Kartal Antar Bank (TUKAB). TUKAB ini sebagian besar untuk pecahan besar Rp 100.000 dan Rp 50.000. Untuk transksi besar di antaranya mengisi ATM .

Sampai dengan 12 April 2023, dana  dari Bank Indonesia yang sudah terserap masyarakat Rp 2,684 triliun (64 persen). Sedangkan yang dari  uang kartal serapannya mencapai Rp 1,3 triliun atau 65 persen dfari proyeksi Rp 1,9 triliun.

Permintaan penukaran uang  pecahan terbesar yang dikehendaki warga yakni Rp 5.000,- sebanyak 25 persen, Kemudian 22 persen lainnya menghendaki pecahan Rp 2.000. Sedangkan permintaan pecahan Rp 10.000 mencapai 19 persen. “Empat hari kedepan  dipastikan serapannya meningkat dan proyeksi Rp 6 triliun akan tercapai”, terangnya.

Pada bagian lain keterangannya Nugroho Joko P mengemukakan, kebutuhan penukaran uang fresh money tahun 2022 mencapai Rp 5,6 triliun. Usai lebaran, Bank Indonesia akan menerima uang masyarakat (inflow) sekitar 150 persen dari uang yang dikeluarkan. Besaran uang yang masuk kembali dikarenakan pemudik membawa pula uang dari luar daerah semisal Jakarta, Semarang , Bandung  dan di Solo mereka membelanjakannya.

Bagus Adji