blank
Ganjar Pranowo saat memberikan penjelasan kepada kepala desa Panunggalan Moch Pujiyanto.Foto : hana eswe

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengacungi jempol untuk karyawan SPBU asal Desa Panunggalan.

Acungan jempol Ganjar Pranowo ini dimaksudkan sebagai apresiasi kepada warga yang berani menolak Bantuan Sosial Tunai (BST)

Bentuk apresiasinya ini diungkapkan Ganjar Pranowo saat mengikuti kunjungan kerja ke Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Selasa (3/8/2021).

Di kecamatan ini, Ganjar Pranowo melihat langsung pelaksanaan pembagian BST. Hanya saja, langkah kaki Ganjar Pranowo tergerak ke arah warga tersebut.

“Mas sampeyan ngopo? Ambil bantuan? Sehari-hari kerja apa,” tanya Ganjar pada salah satu penerima BST.

Dengan mantap, pria tersebut menjawab dirinya bekerja sebagai karyawan SPBU yang mendapat BST.

Yang mengagetkan, Ganjar Pranowo mendengar bahwa pria tersebut masih mendapat gaji dengan nilai sesuai dengan UMK Grobogan.

Tak hanya karyawan SPBU saja yang terdata menerima bantuan BST ini. Ganjar juga menemukan adanya perangkat desa yang mendapat BST.

Mendengar penjelasan itu, Ganjar Pranowo memberikan pemahaman kepada orang tersebut terkait persyaratan warga yang berhak mendapat BST.

“Saya dapat pak, tidak tahu kok bisa dapat. Tapi tidak akan saya ambil. Untuk warga lain yang membutuhkan saja,” jawab perangkat desa tersebut dan diacungi dua jempol oleh Ganjar.

Sementara Kades Panunggalan, Moch Pujiyanto menerangkan dalam data tersebut ditemukan enam warga yang mendapat bantuan dobel dari pemerintah.

Bahkan, termasuk warga yang mendapatkan gaji tetap, seperti perangkat desa. Padahal, dirinya merasa tidak mendaftarkan anak buahnya tersebut.

“Itu data dari Kementerian Sosial. Kita tidak tahu apakah kesalahan data, salah tulis atau salah update. Tapi yang perangkat tadi tidak diambil. Nanti kita perbaiki, termasuk warga yang tadi masih bekerja di SPBU,” papar Pujiyanto.

Pujiyanto juga mengaku selama ini perbaikan data yang breakdown dari tingkat desa memang belum pernah dilakukan.

Pihaknya mengungkapkan akan tetap melakukan penyisiran data untuk perbaikan.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sudah menduga adanya kasus seperti itu.

Banyaknya perangkat desa lain juga pernah menyampaikan terkait pendataan BST.

“Sudah pasti, makanya kenapa saya datang langsung untuk melakukan pengecekan, agar tahu kondisinya. Kemarin para kades juga memberi banyak masukan. Saya bilang sabar, ojo nesu. Akan kami klarifikasi,” ucapnya.

Ganjar Pranowo sendiri juga sudah mengirim surat ke Kemensos RI terkait data bantuan untuk wilayah Jawa Tengah.

“Nanti saya dan teman-teman Kades akan melakukan checking. Tadi pak Kades sampakan bagus, ada perangkat yang dapat, ada pegawai pom bensin yang masih gajian juga dapat. Menurut saya beliau jujur, dan ini memang nggak bener,” terang Ganjar.

Suami dari Siti Atikoh ini menegaskan siap membantu pemerintah membersihkan data-data tersebut.

“Ada juga data ganda, nanti kita bersihkan. Kita di daerah siap membersihkan, agar tidak terjadi situasi seperti ini. Ini yang kerap menjadikan kecemburuan sosial di masyarakat,” tegas Ganjar.

Hana Eswe

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini