SLAWI (SUARABARU.ID) – Peresmian Yayasan difabel Tegal Inklusi yang dilaksanakan di Raya Banjaran Km 3, Tembok Banjaran, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal pada Jumat (30/7/2021) penuh haru.
Suasana haru saat Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Dewi Aryani meresmikan Yayasan difabel Tegal Inklusi ditengah sambutannya tiba-tiba terbata-bata dan menangis penuh keharuan.
“Yayasan ini kita dirikan untuk menaungi teman-teman difabel di Kabupaten Tegal yang hampir 12 ribu orang sehingga kedepan mereka punya cita-cita, punya mimpi gedung sendiri. Dimana gedung ini bisa untuk berbagai aktifitas dan kreatifitas,” kata Dewi Aryani usai memberikan salinan pengesahan pendirian Badan Hukum Yayasan Difabel Tegal Inklusi.
Selain meresmikan Yayasan difabel Tegal Inklusi, Dewi juga memberikan bantuan Al Qur’an untuk teman-teman difabel.
“Walaupun mereka tidak bisa melihat, mereka punya harapan yang tinggi. Mereka ingin terus belajar membaca Al Qur’an bahkan beberapa dari mereka sudah menjadi penghafal Al Qur’an. Semoga banyak kita lahirkan para penghafal Al Qur’an,” tutur Dewi haru.
Dewi menambahkan, walaupun mereka punya keterbatasan dan kekurangan fisik tapi mereka ingin memberikan karya baktinya dan bermanfaat untuk masyarakat.
Ketua Yayasan Difabel Tegal Inklusi, Indra Erafani mengatakan, saat ini difabel di Kabupaten Tegal ada 12.436 orang. Dari jumlah tersebut akan diakomodir sesuai dengan kebutuhan mereka yang selama ini belum teratasi.
“Kita menampung dari anak, usia produktif dan usian lanjut,” kata Indra
Indra mengungkapkan, sementara ini di masa pandemi Covid-19 kegiatan teman-teman difabel yang sudah berjalan yakni pelatihan dan kemandirian. Pelatihan seperti menjahit, tata boga, sablon dan beberapa kerajinan tangan.
Pemberian nama yayasan bagi kebutuhan khusus tersebut untuk membangun dan mengembangkan sebuah lingkungan yang semakin terbuka. Mengajak masuk dan mengikutsertakan semua orang dengan berbagai perbedaan latar belakang, karakteristik, kemampuan, status, kondisi, etnik, budaya dan lainnya bersama-sama membangun semangat, percaya diri dan berbagai karya nyata untuk masyarakat difabel di Kabupaten Tegal.
“Kondisi berkebutuhan khusus tidak menyurutkan semangat untuk mengukir karya dan prestasi dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujar Indra.
Kedepannya agar bisa menjadi Kabupaten Tegal yang inklusi. “Bahwa kita tidak dikhususkan tetapi peran kita diperhatikan, kita punya hak yang sama,” ungkap Indra.
Hadir dalam acara sosialisasi diantaranya pejabat dari Kementrian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Dinas Sosial Kabupaten Tegal, Pengurus difabel Kabupaten Tegal, tokoh masyarakat dan masyarakat setempat.
Nino Moebi