MAGELANG (SUARABARU.ID) – Sampai hari ini terekam dan tertoreh dengan tinta emas sejarah perjuangan bangsa Indonesia, bahwa santri menjadi salah satu garda terdepan dalam menjaga kedaulatan NKRI. Hal tersebut diungkapkan Bupati Magelang Zaenal Arifin saat memberikan sambutan pada acara Istighotsah memperingati Hari Santri 2020 secara virtual.
Menurut Zaenal, kaum santri telah turut berjuang menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Bentuk nyata komitmen para santri dalam membela NKRI salah satunya dengan dikeluarkannya Resolusi Jihad Nahdatul Ulama oleh Rois Akbar Nahdatul Ulama, Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945, yang mana resolusi jihad tersebut difatwakan menjelang terjadinya perang besar antara arek-arek Surabaya melawan tentara sekutu.
Sementara di era dewasa ini, Zaenal menilai bahwa peran kaum santri masih tetap Istiqomah dalam menjalin kemitraan dengan pemerintah untuk menyukseskan program-program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat, baik melalui penerapan ekonomi kerakyatan, penyelenggaraan pendidikan melalui pondok pesantren, maupun gerakan melawan kemungkaran.
“Contohnya seperti pasca disahkan UU Cipta Kerja tempo hari, sikap organisasi Nahdatul Ulama lebih memilih jalur konstitusional dalam menyampaikan aspirasinya demi tetap kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Bupati.
Dia ingin dengan mengangkat tema “Santri Sehat Indonesia Kuat” diharapkan bisa menjadi momentum sekaligus tonggak bagi para santri di Kabupaten Magelang, untuk semakin meningkatkan kualitas dan kuantitas keilmuannya dalam rangka turut berperan menjaga keutuhan NKRI.
Pada kesempatan yang sama, Bupati juga menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba. Antara lain lomba Dai Kecil juara I diraih oleh Faza Fikri S, lomba Musabaqoh Qiroatul Kutub (putra) juara I diraih oleh Aghitsni Mubarok, dan lomba Musabaqoh Qiroatul Kutub (putri) juara I diraih oleh Nabila Fikria Tuzuhro.
Bagi para pemenang juara I masing-masing juga mendapat hadiah tambahan dari Kapolres Magelang berupa satu unit sepeda lipat.
Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Magelang KH Achmad Izzudin sangat mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan Istighotsah tersebut mengingat masih dalam kondisi Pandemi Covid-19. Ia berharap dengan terselenggaranya acara tersebut, dapat memberikan semangat serta motivasi kepada para santri untuk lebih meningkatkan ilmu dan ketaqwaan.
“Tentunya kami juga mengapresiasi kepada pemerintah daerah yang mensupport kegiatan istighotsah ini. Meskipun melalui daring atau virtual namun semangat kami, terutama para santri tetap besar,” katanya.
Sementara itu ulama Gus Muwafiq dalam tausiyahnya mengajak para santri di Kabupaten Magelang untuk tidak mudah terpecah belah dengan berbagai hasutan dan kepentingan apa pun.
Ia meminta agar para santri tetap bergandengan tangan menjaga dan merawat keutuhan NKRI. “Jangan sampai santri terpecah belah karena hanya kepentingan sesaat saja,” tutur Gus Muwafiq.
Ia menambahkan, di zaman perjuangan, ketika bangsa Indonesia diganggu, maka yang melawan pertama kali adalah para santri. Mereka terlibat langsung bahkan tak sedikit yang berkorban nyawa.
“Seharusnya semangat ini harus tetap dijaga di era sekarang ini dan jangan sampai luntur,” pungkasnya.
Eko Priyono