MAGELANG (SUARABARU.ID) – Sebanyak 80 anak yatim di Kabupaten Magelang menerima santunan beasiswa dari Yayasan Yatim Mandiri (Bestari) Cabang Magelang.
Santunan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, Nanda Cahyadi Pribadi, kepada beberapa perwakilan anak yatim di Ruang Cemerlang, Setda Kabupaten Magelang, Kamis (22/10/2020) ini.
Nanda mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Yayasan Yatim Mandiri Magelang yang telah berbagi kasih melalui kegiatan bhakti sosial dan pemberian santunan kepada sejumlah anak yatim di Kabupaten Magelang. Menurutnya, beberapa keutamaan yang diperoleh dengan menyantuni anak yatim di antaranya, bisa mempertebal keimanan dan ketakwaan, memperoleh pahala, menumbuhkan sikap peduli, serta membawa keberkahan
“Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada Yayasan Yatim Mandiri cabang Magelang, semoga santunan ini bisa bermanfaat dan berlanjut sehingga bisa menyejahterakan masyarakat,” kata Nanda.
Kepada anak-anak yang mendapatkan santunan, Nanda berpesan agar dapat mempergunakan rizki tersebut dengan sebaik-baiknya. Salah satunya untuk kebutuhan sekolah. Selain itu dia juga mengimbau kepada para siswa tersebut untuk tetap mematuhi protokol kesehatan Bupati Magelang dengan disiplin dan sebaik-baiknya.
“Saya titip pesan, agar anak-anak tetap semangat dalam mencari ilmu meski dalam kondisi pandemi Covid-19. Sementara waktu ini di rumah saja, kalau ke luar jangan lupa pakai masker dan jaga jarak,” tuturnya
Untuk diketahui bahwa santunan beasiswa mandiri di tingkat nasional mencapai Rp 28.700.000.000. Sementara santunan beasiswa di tingkat Kabupaten/Kota Magelang tahun 2020 sebesar Rp 55.600.000.
“Untuk di Kota Magelang jumlah penerimanya sebanyak 20 orang, sedangkan di Kabupaten Magelang sebanyak 80 orang sesuai tingkatan pendidikannya. Untuk siswa SD menerima Rp 500 ribu per orang, SMP Rp 600 ribu, dan SMA Rp 700 ribu,” terang Kepala Cabang Yatim Mandiri Magelang, Ahmad Burhan Farid.
Burhan menjelaskan bahwa Yayasan Yatim Mandiri jangkauan wilayahnya berada di Kota dan Kabupaten Magelang. Penyaluran programnya hampir 80 persen berada di wilayah Kabupaten Magelang.
“Salah satu contohnya adalah sanggar-sanggar belajar. Di Kota Magelang hanya ada satu di tidar 2. Sedangkan di kabupaten ada di beberapa tempat seperti di Deyangan, Sumberrejo, bahkan sampai ke Bleder, Grabag sana yang merupakan anak-anak binaan kita,” jelas Burhan.
Eko Priyono-trs