SOLO (SUARABARU.ID) – Kementerian Perhubungan mengoperasikan secara parsial Jalur Ganda Kereta Api (KA) Lintas Selatan Jawa. Pengoperasian jalur sepanjang 550 kilometer dari total panjang 694 km ini terbentang dari Cirebon (Jawa Barat) sampai dengan Jombang (Jawa Timur).
Dengan pengoperasian yang berlangsung , proyek Jalur ganda KA lintas selatan Jawa tinggal menyisakan pekerjaan antara Jombang – Mojokerto – Wonokromo sepanjang 65 km yang ditargetkan selesai dalam satu sampai dua tahun mendatang
“Dengan selesainya Jalur Ganda KA lintas Selatan Jawa nantinya akan menyambungkan tiga kota aglomerasi besar. Yaitu Jabodetabek – Joglosemar – Gerbangkertasusila,” jelas Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam sambutannya saat hadir dalam kegiatan soft launching pengoperasian parsial jalur ganda lintas selatan Jawa di Stasiun Solo Balapan, Kamis (8/10).
Dikatakan, jalur ganda KA Lintas Selatan Jawa terbentang terbentang mulai dari Cirebon – Prupuk – Purwokerto – Kroya – Gombong – Kutoarjo – Yogoyakarta – Solo – Kedung Banteng – Madiun – Jombang – Mojokerto – Wonokromo – sampai Surabaya.
Pembangunan jalur ganda KA lintas Selatan, lanjut Menteri Budi Karya Sumadi, memiliki arti sangat penting tiidak hanya hanya dari sisi ekonomi. Melainkan juga moblitas orang dan distribusi logistik, serta dukungan pada program pemerintah terkait pengembangan lima Bali Baru, salah satunya Borobudur.
Dukungan konektivitas moda kereta api ke Borobudur sangat penting dan bisa selesai tepat waktu serta terintegrasi dengan jalur KA lintas Selatan Jawa.
Kendati baru beroperasi secara parsial, hasil dari pembangunan jalur ganda KA lintas Selatan Jawa sudah terlihat dengan meningkatnya jumlah perjalanan kereta api antar kota dari 172 kereta per hari pada tahun 2015, menjadi 291 kereta per hari di tahun 2019.
„Seiring meningkatnya penumpang, juga dilakukan pula peningkatan keselamatan, kecepatan dan pelayanan kereta api,“ kata Budi Karya.
Setelah pembangunan jalur ganda KA lintas utara Jawa selesai dan beroperasi penuh pada Tahun 2014, Kemenhub melalui Ditjen Perkeretaapian berupaya mempercepat penyelesaian jalur ganda KA lintas selatan Jawa sejak tahun 2015. Dari sisi pendanaan, pembangunan Jalur Ganda KA Lintas Selatan Jawa bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan kontrak multiyears yang dimulai sejak tahun 2013.
”Skema pembiayaan SBSN ini merupakan salah satu skema pembiayaan inovatif yang diambil Pemerintah guna melakukan percepatan pembangunan di tengah keterbatasan APBN. Proyek-proyek infrastruktur kereta api yang dibiayai melalui skema SBSN ini telah memiliki dampak yang cukup baik pada peningkatan level of service kereta api dari berbagai aspek seperti pengoperasian, pelayanan dan keselamatan ,“ tandas Menhub.
Tiga Terowongan
Pada bagian lain, Budi Karya Sumadi mengapresiasi pembangunan jalur KA lintas Selatan Jawa yang dilakukan anak bangsa dan mampu membangun terowongan jalur ganda pertama di Indonesia. Ada tiga terowongan yang dibangun dalam proyek ini yaitu, terowongan Notog, terowongan Kebasen, dan Terowongan Ijo.
Selain membangun terowongan, para anak bangsa juga mampu membangun jembatan bentang panjang dan sistem persinyalan yang modern. “Ini bukti nyata bahwa kita telah mampu menghasilkan karya besar yang patut dicatat dalam sejarah perkeretaapian di tanah air,” kata Menteri Budi Karya Sumadi.
Bagus Adji-trs.