PURWOREJO (SUARABARU.ID)– Di tengah Pandemi ini, sektor pertanian dan perikanan jadi salah satu tumpuan perekonomian di Jawa Tengah. Untuk memperkuat tumpuan tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bakal menggelontorkan bantuan Rp 10 miliar untuk dua sektor tersebut.
Di triwulan kuartal kedua tahun ini pertumbuhan sektor pertanian dan perikanan di Jawa Tengah mencapai 2,15 persen. Saat rapat virtual evaluasi penanganan covid-19 dengan Presiden Joko Widodo, Selasa (1/9) Ganjar mengutarakan akan menggenjot kedua sektor tersebut sebagai salah satu instrumen peningkatan pertumbuhan ekonomi.
“Hasil dari APBD perubahan setidaknya pada sektor yang membutuhkan perhatian khusus seperti pertanian, perikanan itu juga mendapat porsi yang bagus,” kata Ganjar.
Total anggaran yang akan Ganjar kucurkan untuk pertanian dan perikanan dalam APBD Perubahan itu mencapai Rp 10 miliar. Selain bantuan tersebut, Ganjar juga telah membuka kran bantuan keuangan untuk pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah desa.
Mulanya, bantuan keuangan tersebut sempat Ganjar tahan sebagai langkah antisipatif jika kondisi Pandemi di luar kendali. Total anggaran Bankeu untuk Pemkab/Pemkot dan Pemdes tersebut mencapai Rp 2 triliun lebih.
“Ternyata sampai hari ini masih terkontrol, maka kita genjot dengan cara mengucurkan Bankeu dengan cara padat karya,” kata Ganjar.
Dengan dikeluarkannya jurus-jurus tersebut, lanjut Ganjar, agar pertumbuhan ekonomi di triwulan ketiga kembali naik dan jangan lagi tambah terpuruk. Kalau kemarin Jawa Tengah minus 5,9, Ganjar berharap tren negatifnya bisa turun mendekati nol syukur-syukur bisa positif.
“Selain cara-cara itu, aktivitas setiap sektoral kita minta untuk melihat situasi secara proaktif. Setiap dua hari sekali semua dinas melaporkan terus menerus pada sisi sektornya,” tandas Ganjar.
Ganjar mengatakan, selain sektor perekonomian yang jadi bahan evaluasi Presiden adalah aspek kesehatan serta pengawalan program Pemerintah Pusat, khususnya yang berkaitan dengan penyaluran bantuan, apakah itu bantuan untuk tenaga kerja, subsidi penghasilan ataupun untuk UMKM.
“Presiden juga minta dilakukan tes rutin dan sosialisasi terus menerus sehingga targetnya bisa tercapai. Untuk Jawa Tengah akan terus kita dorong karena masih di bawah target. Dari target 4.900 an kita masih di angka 3 ribuan. Itu karena reagennya agak telat. Nah kita juga sudah minta Pemkab dan Pemkot untuk mencapai target di wilayah masing-masing,” kata Ganjar.
Heri Priyono-trs