SALATIGA (SUARABARU.ID) – Semangat untuk memberikan dampak dan kontribusi positif dalam memecahkan persoalan bangsa mengemuka dalam pertemuan antara Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dan Telkom University (TelU), Rabu (21/8/2024).
Delegasi UKSW yang dipimpin oleh Rektor Prof. Intiyas Utami diterima oleh Rektor TelU Prof. Dr. Adiwijaya beserta jajarannya di Gedung Rektorat TelU, Bandung.
Prof. Adiwijaya menegaskan komitmen TelU dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, khususnya melalui pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Ia menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi perguruan tinggi, terutama dalam upaya mengatasi masalah nasional seperti stunting, yang angkanya masih mencapai 20%.
“Pekerjaan kita masih banyak, dan salah satu yang paling mendesak adalah stunting. Penting bagi TelU untuk memastikan keberadaannya dapat dirasakan oleh masyarakat, serta dampak dari pencapaian SDGs dapat terlihat dan dirasakan oleh semua pihak,” tuturnya.
Prof. Adiwijaya memaparkan visi TelU untuk menjadi National Excellence Entrepreneurial University, serta pencapaian TelU dalam Times Higher Education (THE) Impact Rankings, yang menempatkan TelU pada peringkat 301-400 dunia berdasarkan SDGs. Menurutnya, capaian ini tidak hanya merupakan prestasi tetapi juga amanah yang harus dijaga dengan baik. “Tugas kami adalah menjaga kepercayaan para stakeholder serta menghasilkan lulusan dan riset yang berkualitas dan bermanfaat,” lanjutnya.
Rektor UKSW Prof. Intiyas Utami menyambut baik visi dan upaya TelU, serta menyampaikan apresiasi atas sambutan yang hangat. “Kami sangat senang dapat berkunjung ke TelU dan belajar dari kampus yang telah diakui secara internasional dalam peringkat THE 300-400 dunia terkait SDGs,” ungkapnya.
Hasilkan solusi untuk stunting
Rektor Intiyas juga menyoroti inisiatif UKSW melalui program desa binaan yang berfokus pada pengurangan angka stunting. “Kami berharap kerja sama ini dapat menghasilkan solusi untuk mengatasi masalah stunting di desa-desa binaan kami,” tambahnya.
Wakil Rektor Bidang Pengajaran, Akademik, dan Kemahasiswaan (WR PAK), Prof. Ferdy Semuel Rondonuwu menegaskan, UKSW telah lama berperan aktif dalam pengabdian masyarakat di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), terutama di bidang kesehatan dan pertanian.
“Kami telah memulai kerja sama dengan Universitas Pertahanan (UNHAN) dalam pengembangan gandum di NTT. Namun, dengan lahan yang luas dan tingkat kesuburan yang berbeda, pemanfaatan teknologi informasi dan pengumpulan data menjadi sangat penting. Kami berharap dapat memperoleh dukungan dari TelU untuk menangani tantangan ini dengan lebih efektif dan efisien,” jelasnya.
Menanggapi hal ini, Direktur Universitas Telkom Kampus Surabaya, Prof. Dr. Tri Arief Sardjonoo, S.T., M.T., yang hadir menyatakan kesiapan TelU untuk bersinergi dengan UKSW dalam menangani tantangan di NTT, khususnya yang berkaitan dengan teknologi informasi dan pengelolaan data. “Kami siap berkolaborasi untuk menyelesaikan berbagai persoalan di NTT, terutama yang berkaitan dengan teknologi informasi dan efisiensi penanganan,” pungkasnya.
Selain diskusi mengenai SDGs, beberapa topik kerja sama lainnya juga dibahas dalam pertemuan ini, termasuk pengembangan program pascasarjana, online learning, dan sertifikasi digital content. Dalam kesempatan tersebut, delegasi UKSW juga berkesempatan mengunjungi Center of e-Learning and Open Education (Celoe) di TelU untuk mempelajari pengembangan konten-konten pembelajaran inovatif berbasis teknologi digital.
Pertemuan ini ditutup dengan harapan dari kedua belah pihak untuk mempererat kolaborasi dalam mengatasi tantangan nasional, terutama dalam mendukung pencapaian SDGs dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Inisiatif ini mencerminkan komitmen UKSW dalam mendukung SDGs 2 (Tanpa Kelaparan), SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas), SDGs 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), serta SDGs 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).
Ning S