blank
Tempat wisata Taman Lele Semarang diserbu pengunjung saat akhir pekan. Foto : Dok Disbudpar Semarang
SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pariwisata Kota Semarang telah memberi dampak yang signifikan dalam menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Semarang.
Meski indikator pencapaian kuantitatif sudah sangat baik namun masih diperlukan upaya untuk mengoptimalkan dampak pariwisata terhadap ekonomi, sosial budaya dan lingkungan.
Dalam upayanya tersebut, Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang telah menyusun Peraturan Wali kota sebagai payung hukum tentang penyelenggaraan pariwisata yang berkualitas.

“Pariwisata berkualitas merupakan sebuah ekosistem pariwisata yang mampu menciptakan kenyamanan, kepuasan, kebahagiaan, kesejahteraan dan keberlanjutan bagi masyarakat/wisatawan lokal dan mancanegara meliputi 4 Pilar yaitu Daya Saing Daerah, Keberlanjutan, Keunikan dan Pariwisata bernilai tinggi,” papar Wing Wiyarso, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Minggu 28 Juli 2024.

Dalam konteks daya saing dasar pariwisata berkualitas mengacu pada kemampuan sebuah destinasi pariwisata untuk menarik dan mempertahankan wisatawan dengan menawarkan produk dan layanan yang berkualitas tinggi.

“Daya Saing Dasar dimaksud meliputi, lingkungan pendukung, kebijakan pendukung, infrastruktur fisik dasar dan atraksi sumber daya alam serta budaya pendukung,” terang Wing Wiyarso.

Pariwisata bernilai tinggi dalam konteks pariwisata berkualitas merujuk pada ketersediaan layanan, akomodasi dan amenitas berbasis nilai, High Value Market Segment

“Dengan memprioritaskan kualitas pengalaman, destinasi wisata berupaya menawarkan layanan dan fasilitas unggulan yang mendalam dan bermakna bagi wisatawan, sehingga menciptakan kenangan yang berkesan dan kepuasan yang tinggi,” lanjutnya.

Selain itu, pariwisata yang berkualitas juga memastikan bahwa keberadaan pariwisata memberikan dampak positif terhadap kualitas hidup masyarakat lokal melalui penciptaan lapangan kerja, peningkatan infrastruktur, dan pelestarian budaya serta lingkungan.

Lebih lanjut, Wing menuturkan Kota Semarang menjadi destinasi liburan yang sempurna bagi wisatawan. Dari tempat-tempat bersejarah yang menakjubkan, seperti Lawang Sewu dan Kota Lama, hingga destinasi wisata bernuansa pedesaan seperti Desa Wisata Kandri, Bukit Senja hingga Pantai Tirang yang mengesankan.

Selain itu, ditambah dengan keragaman kultur budaya yang luar biasa yang menjadi cerminan harmoni dan toleransi antara berbagai kelompok etnis dan agama yang hidup berdampingan.

Ditambahkan Wing, jika keragaman budaya di kota Semarang menjadi salah satu daya tarik unik yang memberikan pengalaman wisatawan yang tengah berkunjung di Kota Lunpia Semarang.

“Tidak kalah menariknya adalah kekayaan kuliner Semarang, dengan hidangan khas seperti Lumpia Semarang, Wingko Babat, dan Tahu Pong yang menggugah selera. Setiap wisatawan pasti ingin mencicipi berbagai makanan lezat ini dan menikmati keunikan cita rasa khas Kuliner Semarangan,” papar Wing.

Dijelaskan, untuk mewujudkan pengembangan kepariwisataan di Kota Semarang, peran strategis sektor pariwisata perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin.

“Melalui pembangunan seluruh aspek yang terkait yaitu aspek destinasi pariwisata, pemasaran pariwisata, industri pariwisata dan kelembagaan pariwisata, melalui pembangunan aspek- aspek ini diharapkan diperoleh nilai tambah optimal dari keberadaan sektor pariwisata bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat Kota Semarang,” jelasnya.

Kemajuan pariwisata ditunjukkan oleh semakin berkembangnya aspek-aspek pariwisata yang berimplikasi pada meningkatnya jumlah kunjungan, lama kunjungan dan semakin tingginya belanja para wisatawan di Kota Semarang.

Kemajuan sektor pariwisata yang diharapkan adalah berdampak terhadap tingginya penyerapan tenaga kerja, meningkatnya pendapatan daerah dari sektor pariwisata serta meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

“Saat ini jumlah wisatawan Kota Semarang selalu menjadi yang tertinggi di Jawa Tengah dalam 10 tahun terakhir, dan Kota Lama sebagai daya tarik wisata paling banyak dikunjungi wisatawan Nusantara,” pungkasnya.

Hery Priyono