BATANG (SUARABARU.ID) – PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City berhasil memperoleh dua kategori penghargaan sekaligus, yaitu kategori Best Breakthrough Industrial Estate dan Highly Commended pada kategori Best Township Masterplan Design yang diselenggarakan Property Guru Indonesia Property Award di The Ritz – Carlton Jakarta, Pacific Place, Jumat (15/9/2023) lalu.
Direktur Keuangan KITB Evi Afiatin menyampaikan, KITB merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mampu memberikan terobosan baru bagi kawasan industri. Pasalnya lahan Fase 1 seluas 450 Ha telah habis terjual dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun dan telah terisi oleh 13 tenant, 6 di antaranya sedang dalam tahap konstruksi.
“Selain itu, dalam waktu yang singkat ini KITB berhasil membawa kawasan untuk siap operasional pada awal tahun 2024. Hal inilah yang menjadikan KITB memenangkan kategori tersebut,” katanya saat dihubungi melalui gawai, Rabu (20/9/2023).
Sebanyak 13 tenant yang sudah bergabung antara lain KCC Glass Indonesia asal Korea Selatan yang akan menjadi pabrik kaca terbesar di Asia Tenggara dengan luas lahan 46 Ha. Pabrik perakitan sepatu asal Taiwan dengan luas lahan 16.4 Ha yaitu Yih Quan Footwear Indonesia serta Rumah Keramik Indonesia (RKI) dengan luas lahan 13.8 dan Wavin perusahaan asal Belanda yang memproduksi pipa PVC dengan lahan seluas 20 Ha.
Tak hanya itu, lanjut dia, KITB memiliki beberapa tenant yang fokus pada bidang kesehatan. Hal ini berkaca pada Pandemi Covid-19. Tenant tersebut yaitu Jayamas Medika Industri, Tawada Healthcare, Interskala Medika Indonesia, Interskala Medika Solusindo, dan Acindo Medika. Selain itu, terdapat berbagai industri lain yakni Unipack Plasindo, Window Shutter, Cosmos Indo Ink, dan Samator Indo Gas.
“Kategori selanjutnya yang dimenangkan adalah Highly Commended “Best Township Masterplan Design”. KITB memiliki masterplan yang mengakomodir infrastruktur dan utilitas terpadu dalam satu kawasan,” terangnya.
Ia juga menjelaskan, bahwa KITB didukung oleh multiakses yang terintegrasi seperti akses langsung menuju Tol Trans Jawa, tersambung dengan Jalan Nasional Pantura, bersandingan dengan double track railway dengan potensi menjadi Stasiun dan Dry Port, terminal multipurpose Jetty di dalam kawasan dan dekat dengan Bandara Ahmad Yani Semarang hingga mudahkan akses logistik tenant.
“Utilitas dan fasilitas lainnya yang di miliki KITB sangat lengkap berupa jalan kawasan, rumah susun, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), bendung urang dan jaringan transmisi, reservoir, Instalasi Pengolahan Air (IPA), Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), dan jaringan transmisi gas,” tandasnya.
Didesain dengan Smart and Sustainable Concept, KITB merangkul nilai-nilai nature, human, dan masa depan ekonomi berkelanjutan yang mencakup tiga pilar dalam pengembangannya untuk menciptakan, berinovasi, dan berkembang dalam setiap aspek bisnis dan kehidupan yang dapat dijangkau dalam satu kesempatan.
“Kami siap membuka lahan fase 2. Semoga setelah meraih 2 penghargaan, KITB dapat meningkatkan kualitas dan prestasi dalam mengelola kawasan serta mendorong untuk lebih berinovasi, meningkatkan pelayanan yang berkelanjutan, efisien, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” pungkasnya.
Nur Muktiadi