blank
Eny Rahma Zaenah, Chief Executive Officer (CEO) PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

SOLO (SUARABARU.ID) – Buku mata pelajaran peserta didik merupakan pondasi dan kunci kemajuan pendidikan di Indonesia. Sebab, materi buku-buku yang diterbitkan akan menjadi acuan dan referensi dari jutaan anak-anak sekolah di Indonesia.

Karena itu PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri konsisten menerapkan standar kualitas tertinggi dari setiap produk buku-buku yang diterbitkan menjadi kunci sukses perusahannya tetap bertahan selama lebih dari enam dekade.

“Kami bersyukur selama lebih dari 62 tahun Tiga Serangkai berhasil melewati berbagai dinamika dan perubahan bangsa ini dan tetap fokus terhadap kemajuan dunia pendidikan di Indonesia. Kami juga memastikan bahwa setiap buku-buku pendidikan yang kami terbitkan selalu mengikuti ketentuan dari pemerintah,” ungkap Eny Rahma Zaenah, Chief Executive Officer (CEO) PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Setiap tahun, penerbit buku kebanggaan masyarakat Solo ini berhasil menerbitkan lebih dari 1.000 judul buku, baik buku pelajaran sekolah maupun buku pendamping di perpustakaan sekolah. Saat ini Tiga Serangkai didukung lebih dari 3.300 penulis dan editor aktif yang telah memiliki sertifikasi pemerintah.

Menanggapi hal itu, para penulis buku PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri (Tiga Serangkai) Solo buku suara terkait proses penerbitan buku pelajaran sekolah yang sempat jadi sorotan masyarakat. Prof Dr Djatmika MA, penulis buku mata pelajaran (mapel) bahasa Inggris SD dan SMP mengungkapkan, setiap penulis wajib mengikuti seluruh ketentuan penulisan buku yang telah ditetapkan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

“Aturannya sangat ketat dan jelas. Setiap penulis dan penerbit buku pelajaran sekolah wajib mengikuti ketentuan itu. Termasuk menghindari adanya materi-materi pelajaran yang dilarang. Misalnya menyinggung SARA atau menyerang individu tertentu, sudah pasti materi seperti itu tidak akan lolos dalam proses editing,” ungkap Prof Djatmika dalam keterangannya.

Lebih jauh, Prof Djatmika yang juga pengajar program Magister Linguistik di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) ini menambahkan, untuk menjadi penulis atau editor buku-buku sekolah tidak gampang. Setiap penulis wajib lulus sertifikasi dari pemerintah. Proses editing juga melibatkan editor yang wajib mendapatkan sertifikasi dari pemerintah.

“Kami sebagai penulis sadar betul bahwa buku-buku pelajaran untuk anak-anak sekolah adalah pondasi dan kunci kemajuan bangsa Indonesia di masa depan. Kami selalu mendukung prosedur ketat dan standar tinggi yang diterapkan Tiga Serangkai dalam menerbitkan sebuah buku-buku sekolah ini,” tambahnya.

Supardjo, penulis buku mapel Matematika menjelaskan, penulis buku pelajaran sekolah merupakan profesi yang penuh tantangan dan memiliki tanggungjawab besar.

Oleh karena itu, setiap penulis selalu dituntut untuk terus meningkatkan kualitasnya agar materi yang disusun semakin mudah dipahami peserta didik.

“Ilmu pengetahuan akan terus berkembang, demikian juga dengan buku-buku pelajaran. Sebagai penulis kami punya tanggungjawab agar buku-buku yang diterbitkan membuat siswa semakin mudah memahami materinya. Inilah yang perlu dipahami tentang betapa penting dan strategisnya posisi penulis,” jelas Supardjo, mantan kepala sekolah yang telah pensiun dari penulis Tiga Serangkai sejak 2010.

Dr. Drs. Sugiyanto, M.Si., M.Si., penulis mapel Geografi SMU juga mengungkapkan, jutaan anak-anak sekolah dari SD hingga SMU dan sederajat, selama lebih dari 60 tahun telah menjadikan buku-buku Tiga Serangkai sebagai referensi di sekolahnya. Hal ini juga menjadi kebanggaan dari para penulis. Pasalnya, dengan ilmu yang dipelajari dari buku-buku pelajaran sekolah itulah kemudian lahir ribuan profesor dan doktor dari berbagai bidang akademik di Indonesia.

Eny menambahkan, konsistensi menerapkan standar kualitas tertinggi dari setiap produk buku-buku yang diterbitkan menjadi kunci sukses perusahannya tetap bertahan selama lebih dari enam dekade.

“Kami bersyukur selama lebih dari 62 tahun Tiga Serangkai berhasil melewati berbagai dinamika dan perubahan bangsa ini dan tetap fokus terhadap kemajuan dunia pendidikan di Indonesia. Kami juga memastikan bahwa setiap buku-buku pendidikan yang kami terbitkan selalu mengikuti ketentuan dari pemerintah,” ungkap Eny di Solo beberapa waktu lalu.

Eny juga menegaskan bahwa sebelum buku dicetak dan diterbitkan oleh Tiga Serangkai, materi yang sudah disusun editor kembali diperiksa dan diuji oleh tim pakar. Termasuk melibatkan para guru-guru calon pengguna dari buku-buku sekolah tersebut. Bertahun-tahun proses itu dijalankan sangat ketat dengan standar kualitas yang terbaik.

PIK