blank
Rumah warga di Desa Pengkol, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri ini, rusak di bagian atapnya karena diterjang badai hujan.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Badai hujan, Rabu sore (3/2), melanda lima wilayah kecamatan di Kabupaten Wonogiri. Yakni di Kecamatan Jatiroto, Jatisrono, Sidoharjo, Ngadirojo dan Kecamatan Wonogiri Kota.

Dampak yang ditimbulkan oleh bencana angin  kencang dan hujan lebat tersebut, telah menyebabkan ratusan pohon tumbang, puluhan rumah warga rusak, aliran listrik padam karena jaringan putus tertimpa pohon dan karena tiang listrik roboh.

Beberapa akses hubungan darat macet, karena pohon-pohon yang tumbang melintang jalan. Termasuk ruas jalan antarprovinsi Wonogiri (Jateng)-Pacitan (Jatim), sebab ada pohon yang roboh melintang jalan. Tepatnya di Kilometer 15 Wonogiri-Pacitan, Desa Gendong, arah selatan SMP Negeri 1 Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri.

blank
Para personel BPBD Wonogiri bersama jajaran TNI-Polri dan relawan serta masyarakat, semalam lembur melakukan pemotongan pohon-pohon yang tumbang melintang jalan. Tujuannya, untuk segera memulihkan akses hubungan darat yang macet.

Bertalu-talu
Warga menyatakan panik, ketika mendadak langit yang sebelumnya gelap tertutup mendung tebal itu, kemudian menurun hujan deras dan angin kencang. Mereka kemudian memukul kentong bertalu-talu, sebagai isyarat ada bencana agar warga menjadi waspada.

Anggota DPRD Wonogiri, Jati Waluyo, yang berdomisili di Kecamatan Jatiroto, semalam, menginformasikan, banyak pohon bertumbangan diterjang angin kencang yang disertai hujan lebat. Rumah-rumah penduduk juga rusak pada bagian atapnya. ”Jaringan listrik terputus, karena ada tiang yang roboh,” jelasnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, semalam, menyatakan, tidak ada laporan adanya korban jiwa. Tapi banyak menimbulkan kerusakan pada rumah penduduk. Di sejumlah ruas jalan menjadi macet, oleh adanya pohon-pohon yang tumbang melintang jalan.

blank
Kerusakan rumah kategori berat, terjadi karena kerobohan pohon tumbang. Begitu hujan angin reda, warga masyarakat yang dikerahkan pamong desa, langsung memberikan bantuan penanganan darurat.

Bambang Haryanto, menyatakan, upaya darurat untuk membuka kembali akses hubungan darat yang terputus, mendapatkan prioritas penanganan. Tujuannya, agar kemacetan arus lalu lintas di jalur antarprovinsi, mapun di lintas antarkecamatan dan antardesa, dapat secepatnya terpulihkan kembali.

Tindakan Darurat
Tindak darurat ini, dilakukan oleh para personel BPBD Wonogiri bersama jajaran TNI-Polri di tingkat Koramil dan Polsek, para relawan siaga bencana, pamong desa dan warga masyarakat. Juga dilakukan koordinasi dengan Bina Marga Provinsi Jateng Selatan, PLN, DPU Kabupaten Wonogiri dan pemerintah kecamatan maupun desa. Yakni untuk penanganan ruas jalan yang macet dan terputusnya jaringan listrik.

blank
Kuatnya angin yang melanda wilayah permukiman, menjadikan rumah warga ini kehilangan atap karena digulung badai hujan.

Tindak lanjut pemulihan dilakukan Kamis (4/2) hari ini, melalui kerja bakti massal untuk bergotongroyong membantu para korban. Utamanya dalam upaya membenahi kerusakan rumah, agar segera dapat dihuni kembali. BPBD Wonogiri, juga menyalurkan bantuan logistik untuk diberikan kepada para korban.

blank
Mayoritas kerusakan akibat badai hujan, terjadi pada bagian atap rumah. Banyak genting yang diterbangkan angin. Menjadikan air hujan masuk ke dalam rumah.

Data sementara yang masuk, di Kecamatan Jatisrono setidak-tidaknya ada 15 rumah warga yang rusak. Kemudian di Kecamatan Jatiroto, belasan rumah warga rusak di Desa Pengkol dan Desa Pingkuk. Di Kecamatan Sidoharjo, setidak-tidaknya ada 16 rumah warga di Desa Sempukerep yang rusak.

Selanjutnya di Kecamatan Nagdirojo, bencana badai hujan melanda Desa Gedong dan sekitarnya. Berikut di Kecamatan Wonogiri Kota, bencana alam hujan angin itu melanda Desa Sendang dan Desa Manjung.

Bambang Pur