blank
Satgas Suku Dinas Bina Marga membongkar jembatan yang menghubungkan Kelurahan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan dengan Kelurahan Bidakara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (1/2/2021). Foto: Ant

JAKARTA (SUARABARU.ID)  – Jembatan Kebon Baru yang membentang di atas Sungai Ciliwung atas dibongkar oleh Suku Dinas Bina Marga Jakarta Selasa, Senin kemarin.

Pembongkaran ini atas permintaan permintaan masyarakat yang resah karena jembatan tersebut sering disalahgunakan oleh remaja setempat untuk tawuran.

“Pembongkaran atas permohonan dari warga sekitar, karena jembatan tersebut sering digunakan untuk hal yang tidak baik, sering dipakai sebagai akses perkelahian atau tawuran,” kata Kepala Sudin Bina Marga, Kota Jakarta Selatan, Heru Suwondo saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (2/2/2021).

Jembatan memiliki panjang 25 meter dengan lebar dua meter itu menghubungkan Kelurahan Kebon Baru, Jakarta Selatan, dengan Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur.

Heru menjelaskan, jembatan tersebut melintas di atas Sungai Ciliwung yang sedang ditata oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) sehingga pondasi jembatan berada di badan air.

“Keberadaan jembatan tersebut juga mengganggu aliran sungai saat muka air tinggi,” kata Heru.

Banyak hal yang menjadi pertimbangan alasan jembatan tersebut harus dibongkar baik secara teknis maupun nonteknis.

Kondisi saat ini pasca dilakukan pemasangan sheetpile oleh BBWSCC sehingga akses jembatan sudah terputus yang di sisi Kelurahan Kebon Baru.

Sedangkan untuk yang sisi Jatinegara belum bisa dipasang sheetpile karena masih ada jembatan. Selain itu, kondisi jembatan kurang layak karena tidak memiliki pagar pengaman dan menjadi penyebab tersangkutnya sampah.

“Keberadaan jembatan menghalangi akses alat berat yang akan melakukan pengerukan sedimen di Sungai Ciliwung,” kata Heru.

Untuk teknis pembongkaran, Heru mengatakan, pelaksanaan pembongkaran dilakukan oleh Satgas Bina Marga dan dilaksanakan di hari dan jam kerja.

Pekerjaan pembongkaran telah dimulai sejak Senin (1/2) dan diperkirakan selesai dalam waktu dua pekan.

Terkait fungsi jembatan digunakan sebagai aktivitas pemuda yang meresahkan warga sekitar, juga disampaikan oleh Lurah Kebon Baru, Fadhila.

Fadhila menuturkan, pembongkaran dilakukan guna menindaklanjuti aspirasi dari masyarakat baik dari masyarakat di Kelurahan Kebon Baru maupun dari Kelurahan Bidara Cina, yang menilai bahwa keberadaan jembatan saat ini lebih banyak mudharat-nya ketimbang manfaatnya.

“Pembongkaran ini merupakan aspirasi dari masyarakat baik dari warga Kebon Baru maupun Bidara Cina, intinya aspirasi dari masyarakat jembatan tersebut banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya,” ujar Fadhila.

Ant-wied