MAGELANG (SUARABARU.ID) – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Magelang bersinergi dengan PKK menyusun rencana kerja transformasi tahun 2021.
Itu untuk menjamin keberlanjutan program transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, terutama dalam penyediaan pelatihan dan pendampingan bagi penerima manfaat program.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Magelang, Bela Pinarsi menyebutkan rencana kerja transformasi yang akan dilaksanakan pada tahun 2021 di antaranya pelatihan keterampilan/life skill sesuai dengan kebutuhan masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Dengan sasaran pelajar, kaum perempuan, dan masyarakat termarjinalkan seperti komunitas difabel, anak jalanan, korban narkoba.
Beberapa waktu lalu juga sudah ada koordinasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Magelang untuk bisa bersinergi bersama-sama melaksanakan pelatihan bagi para korban narkoba yang sudah dianggap sembuh.
“Alhamdulilah disambut dengan baik,” kata Bela Pinarsi saat koordinasi penyusunan rencana kerja transformasi Dispuspa Kabupaten Magelang tahun 2021 di Rumah Dinas Bupati Magelang.
Ada 12 perpustakaan desa yang sudah di replikasi dan menjadi prioritas terselenggaranya kegiatan pelatihan tersebut.
Di antaranya Perpustakaan Muda Bhakti Desa Ngablak Kecamatan Srumbung, Perpustakaan Rumah Pintar Desa Sedayu Kecamatan Muntilan, dan Perpustakaan Mardining Sigit Desa Mangunsari Kecamatan Sawangan.
Sebanyak 12 perpustakaan tersebut sudah mendapatkan bantuan sarana dan prasarana peningkatan layanan transformasi dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia berupa buku, komputer, smartTV, dan rak buku.
“Untuk Perpusda Kabupaten Magelang tahun ini akan mendapat bantuan dari DAK Perpusnas senilai Rp 300 juta dalam bentuk komputer. Komputer itu akan digunakan untuk kegiatan pelatihan,” katanya.
Sementara untuk mempromosikan perpustakaan, sesuai pedoman teknis promosi perpustakaan pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Magelang akan mengambil langkah.
Salah satunya mengusulkan pengukuhan Ketua Tim Penggerak PKK, Christanti Handayani Zaenal Arifin sebagai bunda literasi Kabupaten Magelang oleh Perpusnas RI.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang Christanti Zaenal Arifin berharap segala kegiatan transformasi tahun 2021 yang akan dilaksanakan tersebut perlu dipetakan terlebih dahulu sesuai dengan sasaran dan kebutuhan masyarakat.
Selain itu, embrio perpustakaan di desa-desa masih perlu mendapatkan perhatian lebih. Pemahaman para kader PKK mengenai pengelolaan perpustakaan desa dirasa juga masih sangat minim.
“Harapan kami melalui kerja sama dengan Dispuspa ini, para kader di desa bisa langsung mengaplikasikannya secara langsung,” katanya.
Christanti mengatakan, terkait dengan literasi digital sampai saat ini masih menjadi salah satu PR yang harus dikejar. Pihaknya pun telah bekerja sama dengan Diskominfo untuk membuat SIM PKK dengan harapan akan lebih mudah untuk melakukan pelaporan ke tim penggerak PKK di atasnya.
“Dengan adanya SIM PKK kami yang berada di kabupaten akan lebih mudah memantau setiap kegiatan PKK yang berada di desa,” paparnya.
Eko Priyono-trs