MAGELANG (SUARABARU.ID)- Puluhan relawan yang tergabung dalam Garda Relawan Indonesia Kota Magelang menggelar doa bersama dalam rangka memperingati tiga tahun jatuhnya helikopter Basarnas HR-3602.
Acara doa bersama tersebut dilakukan secara sederhana dan dilaksanakan di base camp Garda Relawan Indonesia di Jalan A Yani, kompleks PJKA Kebonpolo, Kota Magelang, Kamis (2/7) malam.
Ketua Garda Relawan Indonesia Kota Magelang, Heri Prawoto mengatakan, sebenarnya para anggota Garda Relawan Indonesia Kota Magelang berkeinginan melaksanakan doa bersama di lokasi kejadian di Gunung Butak (2.138 mdpl) di Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung.
Namun, sebelum kegiatan tersebut dilakukan, Kepala Basarnas Semarang Nur Yahya mengeluarkan surat edaran agar pelaksanaan doa bersama tersebut dilakukan di masing-masing markas komando Garda Relawan Indonesia.
“Surat edaran dari Kepala Basarnas Semarang tersebut mengingat masih tingginya penularan covid-19 dan juga adanya instruksi dari tim gugus tugas penanganan covid-19 Kabupaten Temanggung mengenai pembatasan jumlah orang di keramaian maksimal 20 orang,” katanya,
Heri menambahkan, doa bersama di lokasi kejadian jatuhnya helikopter jenis Dauphin tersebut hanya dilakukan oleh perwakilan dari relawan Kabupaten Wonosobo, dan hanya berlangsung hanya satu jam saja.
Menurutnya, empat anggota Basarnas yakni Muhammad Afandi, Nyoto Purwanto, Budi Resti, dan Catur yang gugur dalam peristiwa tersebut merupakan pejuang-pejuang kemanusiaan yang gugur dalam tugas.
Seperti diketahui, helikopter Basarnas HR-3602 tersebut jatuh di Gunung Butak, Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung pada 2 Juli 2017 silam.
Helikopter jenis Dolphin tersebut mengangkut empat orang dan lima kru pesawat, hendak terbang untuk memberikan bantuan terhadap letusan freatik yang terjadi di Kawah Sileri, Pegunungan Dieng, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.
Namun,belum sampai di lokasi yang dituju, helikopter nahas tersebut jatuh dan diduga menabrak Gunung Butak (anakan Gunung Sindoro) di Desa Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung.
Kesembilan penumpang dan kru pesawat tersebut terdiri atas empat anggota Basarnas Jateng dan lima kru pesawat. Mereka yakni,Maulana Afandi, Nyoto Purwanto, Budi Restiyanto, dan Bambang Catur Sulistyo. Sedangkan lima orang kru pesawat yakni Kapten Laut Haryanto, Kapten Laut Solichin, Serka MPU Hari Marsono, Peltu LPU Budi Santoso, dan KLD Yoga Febriyanto.
Yon-trs